Gaza (Antara/Reuters) - Israel pada Kamis membalas serangan roket dari simpatisan kelompok Daulah Islam (atau dikenal dengan sebutan ISIS) dengan membombardir tiga tempat yang diduga merupakan pusat pelatihan organisasi radikal.
         
Sejumlah saksi dan petugas medis menyatakan bahwa target serangan udara yang dilancarkan pada subuh waktu setempat itu merupakan dua tempat pelatihan militer milik Hamas --penguasa Jalur Gaza saat ini--dan satu milik kelompok Jihad Islamis.
         
Serangan tersebut menimbulkan sejumlah kerusakan namun hingga kini belum ada laporan mengenai korban jiwa.
         
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon dalam pernyataan tertulis mengatakan bahwa negaranya menuding Hamas sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap serangan roket dari Gaza, "meskipun yang melakukan tidakan tersebut adalah kelompok anarkis simpatisan kelompok jihad global yang ingin menantang kekuasaan Hamas."
    
Sebelumnya, roket-roket dari Gaza berterbangan menuju kota Ashkelon dan kota Nevitot pada Rabu malam. Serangan itu menjadi penanda pecahnya kesepakatan gencatan senjata antara dua pihak sejak Israel dan Hamas berperang selama 50 hari pada pertengahan tahun lalu.
         
Terkait dengan serangan itu, salah satu kelompok radikal Islam yang menyebut diri sebagai Brigade Umar menyatakan bertanggung jawab atas serangan roket ke Israel. Dalam akun Twitternya, mereka mengatakan bahwa tujuan peluncuran roket adalah untuk membalas pembunuhan yang dilakukan Hamas terhadap simpatisan ISIS di Gaza pada Selasa lalu.
 
Penerjemah : GMNLintang/T Mutiasari

    


Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024