Pekalongan, Lampung, (ANTARA Lampung) - Desa Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur merupakan penghasil bibit berbagai tanaman pertanian berbagai jenis yang dijual ke daerah lain di Lampung maupun berbagai kawasan di Sumatera.
        
"Kami banyak menyediakan banyak bibit tanaman seperti, karet, sawit, kopi, nangka, durian, jambu, dan berbagai tanaman hortikultura dan bunga hias lainnya," kata Hartono (50) penjual tanaman pertanian dan bunga di Pekalongan, Senin.
        
Menurutnya, kawasan Pekalongan, Lampung Timur merupakan sentra penjualan bibit tanaman terbesar yang ada di Lampung. Beberapa daerah di Lampung banyak  yang membeli bibit di Pekalongan seperti dari Kota Bandarlampung, Kabupaten Pringsewu, Way Kanan, Tulang Bawang, dan daerah lainnya.
        
Ia menjelaskan para pembeli dari daerah kabupaten di Lampung kebanyakan membeli bibit sawit, dan karet.
        
Selain dibeli oleh para pembeli di Lampung, bibit pertanian miliknya juga dibeli oleh para pembeli dari  Bengkulu dan Palembang, dan daerah daerah di Sumatra.
        
"Para pembeli dari Bengkulu misalnya, membeli dalam jumlah besar, sekali pesan bisa mencapai 5.000 batang. Mereka pesan terlebih dahulu, dan bayar persekot dahulu tanda jadi melalui rekening, setelah barang sampai di tempat lalu melunasinya," katanya.
        
Untuk memperluas pasar, lanjutnya, penjual memasarkan melalui jaringan media sosial seperti facebook dan BBM, yang dikelola oleh pihak keluarga. Selain dijual dalam jumlah banyak mereka juga menjual dalam bentuk satuan.
        
"Kalau diecer, saya jual Rp10 ribu per batang tanaman mangga, dan Rp7 ribu per batang jika dijual dalam jumlah  banyak," tambahnya.
        
Selain menjual tanaman pertanian, para penjual yang menjual dilapak sepanjang jalan pekalongan juga menjual berbagai jenis tanaman bunga yang digemari masyarakat.
        
"Kami menyediakan bunga mawar, sabrina, dan puring.  Omset penjualan bisa sampai Rp2 juta per hari," kata Agung penjual tanaman pertanian dan bunga di Pekalongan.
        
Menurutnya, pada musim hujan inilah para pedagang tanaman pertanian dan bunga bisa mendapatkan hasilnya,
   
"Pada bulan ini hingga April tanaman kami bisa produktif, karena budidayanya mudah dilakukan seperti penyangkokan, penyetekan, dan pembibitan," katanya.
        
Menurutnya, kendala yang dihadapi para penjual tanaman ini adalah permodalan dan perizinan dalam pengiriman barang.

Pewarta : Muklasin
Editor :
Copyright © ANTARA 2025