Labuhan Maringgai, Lampung Timur (Antara Lampung) - Warga Desa Sukorahayu Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur menggelar tradisi menyambut bulan suci Ramadhan 1435 Hijriah berupa saling tukar makanan antar warga bertempat di masjid yang disebut dengan Megengan.

"Kami berharap, melalui tradisi Megengan warga dapat mensucikan hati dengan saling bermaafan serta bentuk ucapan rasa syukur menyambut datangnya bulan Ramadhan. Megengan hanya merupakan tradisi warga desa ini yang mayoritas nelayan, tradisi ini tidak ada sangkutannya dengan nilai-nilai ibadah. Ini hanya tradisi bersyukur kami dalam bentuk tukar makanan yang kami makan bersamaan," ujar Kepala Desa Sukorahayu Kasbullah, pada acara Megengan di Sukorahayu, Lampung Timur, Sabtu.

Ia mengatakan tradisi Megengan merupakan acara rutin yang digelar warga Sukorahayu setiap menjelang datangnya bulan Ramadhan, sebagai salah satu bentuk ucapan syukur warga Kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut dia dalam menyambut bulan suci, setelah melakukan tradisi Megengan, acara yang dilakukan oleh warga Desa Sukorahayu adalah membersihkan tempat ibadah dan tempat pemakan umum TPU.

Kasbullah menjelaskan meskipun Megengan bukan salah satu syariat Islam, namun tidak ada salahnya jika warga bersedekah untuk bersyukur dalam bentuk makanan serta melestarikan tradisi masyarakat pada umumnya.

Karena tu, melalui Megengan, ia mengajak seluruh wrganya tetap mejaga kesucian bulan Ramadhan melalui ibadah yang khusuk
serta menghargai antara satu dengan lainnya.
        
                          Tradisi Belangiran
Sebelumnya, pada Kamis (26/6) Pemerintah Provinsi Lampung menggelar tradisi atau ritual menyambut Bulan Suci Ramadhan 1435 Hijriah berupa mensucikan diri dengan mandi di sungai yang disebut "Belangiran".

"Saya mengharapkan ritual- ritual dan tradisi Belangiran tidak dimaknai macam-macam. Hanya sebuah bentuk ucapan syukur menyambut datangnya bulan Ramadhan, sekaligus dalam rangka melestarikan budaya Lampung agar tidak punah dimakan zaman," kata Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri.

Ia mengatakan Belangiran merupakan agenda tahunan yang diangkat oleh Pemerintah Provinsi Lampung, sebagai salah satu upaya melestarikan dan mengembangkan warisan budaya masyarakat daerah setempat.

Pada 1435 Hijriah atau tahun 2014, lanjutnya, merupakan kegiatan yang keempat kalinya.

Menurutnya, banyak cara yang dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan puasa, berbagai ritual dan tradisi Ramadhan unik dilakukan. Diantaranya ziarah makam keluarga dan kerabat, tradisi memukul bedug, "padusan - masyarakat jawa", "mandi balimau  masyarakat Minang" . Bagi masyarakat Lampung juga mengenal tradisi ini, dengan sebutan "Belangiran".

Ia menjelaskan, kendati kegiatan Belangiran  bukanlah syariat Islam, namun tak ada salahnya untuk melestarikan budaya daerah dalam menyongsong bulan suci ramadhan, yang tidak lain maksudnya adalah sebagai simbol untuk mensucikan hati, sebagai bekal memasuki bulan puasa sehingga dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusyuk tiada aral dan rintangan.

Pewarta : Heru Setyawan
Editor : M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024