Beijing (Antara/AFP) - Seorang biksu dari Tibet meninggal setelah membakar diri di China selatan, sebagai bentuk aksi protes dengan bakar diri yang pertama dalam sebulan ini.

Kunchok Sonam(18) melancarkan aksi protes pada Sabtu di luar biara di Prefektur Aba yang termasuk dalam Provinsi Sichuan, demikian Radio Free Asia melaporkan.

Sonam menyerukan semboyan "Menangis untuk kebebasan Tibet" lapor radio penyiaran yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat dengan mengutip pernyataan warga setempat.

Aksi bunuh diri ini merupakan yang pertama dilakukan oleh warga Tibet di China dalam lima bulan terakhir, demikian laporan tersebut dan menambahkan bahwa rekan sesama biksu melarang pihak berwajib mengambil jasad Sonam setelah kematiannya.

Komunikasi yang sangat dibatasi di wilayah tersebut "kini maskin meningkat" setekah aksi bunuh diri, lapor lembaga advokasi Tibet Merdeka yang bermarkas di London.

Sekitar 120 orang warga Tibet sudah membakar diri sejak 2009 sebagai bentuk protes melawan --yang mereka sebut-- tekanan China, lapor Kampanye bagi Tibet yang bermarkas di Washington.

Aksi protes yang menurut penjelasan sudah merenggut sejumlah korban, semakin meningkat pada kongres partai November lalu, tetapi menjadi terasa biasa dalam beberapa bulan terakhir.

Beijing mengutuk aksi serangan itu dan menuduh para pemimpin TIbet yang bermukim di pengasingan, Dalai Lama, yang disebut memanfaatkan mereka untuk agenda pemisahan.

Namun warga Tibet dan penggerak HAM mengatakan bahwa aksi protes itu merupakan tanggapan dari kendali yang ketat mengenai pelaksanaan agama di wilayah itu.

Dalai Lama, peraih penghargaan perdamaian Nobel telah bermukim di India sejak 1959 setelah gagal dalam pemberontakan di Tibet, menggambarkan protes itu sebagai aksi putus-asa dan dia tidak mempunyai kekuatan untuk menghentikannya.

Penerjemah: M.Dian A/R.Nurdin.

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024