Disperindag: Kenaikan harga gula akibat pergeseran musim tanam dan giling tebu

id Gula Lampung, gula naik

Disperindag: Kenaikan harga gula akibat pergeseran musim tanam dan giling tebu

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Satria Alam tengah menjelaskan penyebab naiknya harga gula di Provinsi Lampung, Bandarlampung, Selasa 10/03/2020 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandar Lampung (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Satria Alam, mengatakan kenaikan harga gula pasir di pasaran terjadi akibat pergeseran musim tanam dan giling tebu, akibat musim kemarau panjang.

"Seperti yang kita ketahui harga gula pasir di pasaran saat ini di atas harga acuan yang seharusnya Rp12.500 per kilogram menjadi Rp 15.500 per kilogram, hal tersebut terjadi akibat adanya pergeseran musim tanam dan giling tebu, " ujar Kepala Dinas Perdagangan, Satria Alam, di Bandarlampung, Selasa.

 

Ia menjelaskan, pergeseran musim tanam dan giling tebu secara nasional terjadi akibat adanya musim kemarau panjang.

"Tahun lalu seperti yang kita ketahui sempat terjadi kekeringan, sehingga terjadi pergeseran musim tanam tebu dan musim giling, " katanya.

Lampung sebagai salah satu lumbung gula menghasilkan lebih dari 700.000 ton gula yang didistribusikan ke sejumlah daerah.

"Provinsi Lampung menghasilkan rata-rata lebih dari 700.000 ton gula yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah daerah, dan untuk rata-rata konsumsi gula di Lampung mencapai 32 hingga 33 ton gula dalam satu tahun, akibat kurangnya pasokan gula tentu mempengaruhi distribusi gula ke daerah lain" katanya.

Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah Lampung telah mengupayakan berbagai hal untuk menstabilkan harga gula di pasaran.

"Pemerintah pusat dan Lampung telah melakukan beberapa upaya dan langkah cepat untuk menstabilkan harga gula di pasaran akibat kekosongan pasokan, yaitu dengan mengizinkan impor gula untuk sementara waktu, serta menggunakan cadangan gula yang ada di produsen gula swasta ataupun BUMN " katanya.

Ia mengatakan, dalam waktu dua minggu ke depan pemerintah akan mendistribusikan 70 ton gula guna memenuhi kebutuhan pasar akan gula pasir.