Penyebaran Tablet PCC Diduga Perlawanan Mafia

id penyebaran tablet pcc, kepala bpom, penny k lukito, diduga perlawanan mafia

Penyebaran Tablet PCC Diduga Perlawanan Mafia

Kepala BPOM, Penny K Lukito (FOTO: Antaranews.com/Dok)

...Cuma-cuma diberikan dengan 'iming-iming' untuk kuat belajar untuk anak-anak atau pihak-pihak yang merasa perlu memperkuat fisiknya untuk bekerja," kata Penny...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Penyebaran produk tablet berlabel PCC di Kendari merupakan bentuk perlawanan mafia pengedar obat-obatan atas program yang sedang digalakan Badan Pengawas Bata dan Makanan (BPOM), kata Kepala BPOM Penny K Lukito.

"Kalau dalam bentuk yang sangat massif seperti ini merupakan bentuk perlawanan dari siapapun ini, mafia, pihak manapun yang memang mereka kelompok mafia kejahatan yang terkait dengan pengedaran dan penyalahgunaan  obat-obatan ini," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Penny mengatakan, sudah lima bulan pihaknya mengintensifkan berbagai operasi penindakan peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan ilegal sebelum meluncurkan program Aksi Nasional Pemberantasan Penyalahgunaan Obat pada 4 Oktober 2017.

Selama persiapan peluncuran program bersama dengan Kemenkes, Kemendagri, Polri, BNN dan Kejagung itu, BPOM mengidentifikasi terdapat gerakan perlawanan yang kini menimbulkan korban.

"Efek perlawanan dari apa yang sedang dilakukan oleh BPOM bersama dengan pihak lainnya yang akan kami luncurkan pada Oktober," tutur dia.

Pihaknya juga mengimbau semua pihak, khususnya orang tua untuk berhati-hati karena dilihat dari kasus di Kendari, terdapat upaya pemberian secara cuma-cuma, bukan dijual.

"Cuma-cuma diberikan dengan 'iming-iming' untuk kuat belajar untuk anak-anak atau pihak-pihak yang merasa perlu memperkuat fisiknya untuk bekerja," kata Penny.

Dari hal tersebut, menurut dia, terdapat aspek upaya pengelabuan untuk bisa menimbulkan kerusakan pada generasi bangsa ini.

BPOM menegaskan tablet PCC yang dikonsumsi korban di Kendari adalah produk ilegal yang tidak pernah terdaftar di BPOM sebagai obat. (ANTARA)