Penanam Modal di Lampung 5.025 Investor

id adisty widyasari

Penanam Modal di Lampung 5.025 Investor

Corporate Communications PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Adisty Widyasari saat memberikan pemahaman kepada awak media. (Foto: Istimewa)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Jumlah penanam modal di Lampung pada Agustus 2017 mencapai 5.025 investor, atau menempati urutan ke-17 terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia.

"Jumlah itu yang berdomisili di Bandarlampung tercatat sebanyak 3.498 investor atau 60 persen dari total investor Lampung. Jumlah tersebut meningkat sekitar 18 persen dari Agustus tahun lalu," kata Corporate Communications PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Adisty Widyasari, di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia telah mencapai 1.042.783, yang mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana, dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Menurutnya, saat ini KSEI bersama BEI dan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) melakukan berbagai program peningkatan jumlah investor pasar modal melalui kerjasama dengan perguruan tinggi.

Hal tersebut, lanjutnya, cukup berhasil mengajak mahasiswa sebagai investor muda untuk mulai berinvestasi di pasar modal.

Ia menjelaskan saat ini secara nilai investasi belum terlalu besar, namun berkeyakinan dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan saat sudah mulai bekerja, mereka akan menjadi investor pasar modal yang berkualitas dan benar-benar paham dalam berinvestasi, sehingga akan mampu mendukung ketahanan pasar modal di Tanah Air.

Di sisi lain, menurutnya, KSEI juga menyadari bahwa aktivitas investasi di pasar modal yang nyaman perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai.

"Menyikapi hal tersebut pada Agustus tahun lalu, KSEI telah meluncurkan sistem pengelolaan investasi terpadu atau S-Invest yang merupakan platform dan sistem yang terintegrasi untuk industri Reksa Dana," ujar Andisty.

Sistem S-Invest mampu menyederhanakan proses yang dilakukan oleh pelaku industri Reksa Dana dalam mengadministrasikan semua transaksi sehingga lebih efisien dan transparan.

"KSEI menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengimplementasikan sistem terpadu untuk Reksa Dana, mengikuti jejak Korea," tambahnya.***3***

(T.A054)

(T.A054/B/I006/I006) 16-09-2017 08:01:46