Pemprov Lampung Bangun "Enggal Elephant Park"

id edarwan kadis perumahan

Pemprov Lampung Bangun "Enggal Elephant Park"

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan, (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Pembangunan tempat berkumpul itu untuk merevitalisasi Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal yang merupakan lahan milik Pemprov Lampung...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air segera membangun ruang terbuka hijau (RTH) Saburai bernama "Enggal Elephant Park" atau taman gajah seluas 15 ribu meter persegi.

"Pembangunan tempat berkumpul itu untuk merevitalisasi Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal yang merupakan lahan milik Pemprov Lampung," kata Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air, Edarwan, di Bandarlampung, Senin.

Ia menyebutkan, pembangunan RTH itu digagas Gubernur Lampung M Ridho Ficardo guna memberikan rasa nyaman bagi masyarakat di Kota Bandar Lampung berbagai usia.

Selain itu, di lokasi yang sama juga akan dibangun ruang berinteraksi bagi remaja, anak usia dini dan manula.

Edarwan menjelaskan, ada dua sarana yang dibangun, yakni pada tahap pertama pembangunan Taman Gajah, lapangan multifungsi (basket dan futsal), lapangan skateboard, mushala, dan taman manula.

Kemudian, dibangun teman bermain anak-anak yaitu ruang terbuka dan bermain yang menyatu dengan alam. Selanjutnya, daycare dan PAUD sebagai tempat tumbuh kembang anak yang dilengkapi dengan fasilitasi bermain dan ruang edukasi yang dapat menjadi percontohan.

Terakhir akan dibangun air mancur dan bioskop mini sebagai arena aktualisasi pertunjukan kesenian dan arena pertunjukan air.

"Kawasan kota harus memiliki ruang terbuka hijau. Pak Gubernur melihat kondisi Bandarlampung yang belum memiliki ruang terbuka hijau yang ditata dengan baik. Maka, pada tahun anggaran 2017 ini, RTH akan dibuka dengan merevitalisasi Pasar Seni dan Lapangan Merah Enggal," ujar Edarwan.

Menurutnya, pembangunan RTH dijadwalkan ditargetkan 60 persen pada 2017 dan rampung tahun 2018. Pada tahun anggaran 2017, Pemerintah Provinsi Lampung menganggarkannya pada APBD Murni Rp7 miliar.

"Saat ini dalam tahapan proses tender, dalam waktu yang tidak lama akan ditetapkan investornya," tambah Edarwan.

Tenaga Ahli Pembangunan RTH Saburai tersebut, Maher, mengatakan pembagunan itu atas keinginan Gubernur Lampung membuat landmark atau ikon baru di BandarLampung.

Tempat tersebut nantinya digunakan baik itu generasi muda maupun dewasa karena melihat di Bandarlampung belum ada RTH atau outdoor yang memadai.

"Pusat perbelanjaan yang mendominasi berkumpul keluarga tidak lagi menjadi favorit. Ini kekhawatiran Gubernur, jangan sampai generasi muda menjadi sifat yang konsumtif. Harus ada ruang interaksi antarkeluarga untuk menyatu dengan alam," jelas Maher.


(ANTARA)