Kota Bandarlampung Deflasi 0,42 Persen

id kepala bps lampung, yeane irmaningrum, indek tendensi lampung naik, indek harga gabungan, harga gabah turun

Kota Bandarlampung Deflasi 0,42 Persen

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum (rb.bps.go.id)

...Dua kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi di Kota Bandarlampung, kata Yeane...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kota Bandarlampung mengalami deflasi sebesar 0,42 persen karena adanya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,50 pada Juli 2017 menjadi 129,95 Agustus.

"Dua kelompok pengeluaran memberikan andil deflasi di Kota Bandarlampung," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum di Bandarlampung, Senin.

Kedua kelompok itu, yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi sebesar 0,30 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,16 persen.

Sebaliknya, menurut dia, dua kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen dan kesehatan 0,01 persen.

"Sementara tiga kelompok lainnya tidak memberikan andil inflasi," ujarnya.

Yeane menjelaskan, beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi diantaranya bawang merah, angkutan antarkota, angkutan udara, tempe, bawang putih, besi beton, cung kediro, gula pasir, daging ayam ras, dan tomat.

Menurutnya, berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), deflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks sebesar 1,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen

Kemudian, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,05 persen.

Sebaliknya menurut dia, tiga kelompok mengalami inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,18 persen, kelompok sandang sebesar 0,13 persen dan kelompok kesehatan sebesar 1,18 persen.

Ia menjelaskan deflasi Kota Bandarlampung menempati peringkat ke-63 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 35 kota mengalami inflasi, dan 47 kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Batam sebesar 0,01 persen," jelasnya.

Sebaliknya, lanjut dia, deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,08 persen, dan deflasi terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,03 persen.

Kepala BPS Lampung itu menambahkan, Kota Bandarlampung, pada Agustus 2017 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 2,07 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 4,14 persen.

(ANTARA)