Waykanan-Unila-Polinela Kerja Sama Kelola Sampah

id sampah, waykanan, sampah rumah tangga

Waykanan-Unila-Polinela  Kerja Sama Kelola Sampah

Sampah plastik (Foto : Ilustrasi)

 Waykanan,  (ANTARA Lampung) - Pemerintah Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung berkerjasama dengan Universitas Lampung dan Politekhnik Negeri Lampung (Polinela) untuk pengelolaan sampah yang di sejumlah kecamatan setempat yang bertujuan untuk mewujudkan kabupaten yang bersih dari sampah serta limbah bisa dijadikan pupuk.

  "Kami bekerjasama untuk bisa mengelola sampah yang ada di masing-masing kecamatan, tetapi saat ini baru tiga kecamatan dulu, yaitu Waytuba, Gununglabuhan dan Banjit," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Waykanan Anang Risgianto, di Waykanan, Minggu.

  Menurutnya, saat ini pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa memisahkan sampah organik dan non-organik agar dapat dikelola menjadi hal yang bermanfaat seperti pupuk tanaman.

  Selain itu, pupuk organik yang berasal dari pengelolaan sampah bisa diperjualbelikan, dan bisa memberikan azas manfaat yang baik bagi lingkungan. Karena bisa mengurangi sampah yang ada di lingkungan kantor, sekolah, rumah dan pasar.

  "Kami harus bisa menjaga lingkungan kita bersih, karena target kita yaitu meraih Adipura dengan predikat kabupaten kecil dan bersih," terang mantan Sekretaris Bappeda Waykanan ini.

  Anang menambbahkan, selain pengelolaan sampah, juga akan mengoptimalkan bank sampah. Bank sampah ini nantinya bermanfaat, karena setiap anak-anak yang menukarkan sampah ke kantor setempat akan mendapatkan buku tabungan sampah yang nanti bisa ditukarkan dengan buku sekolah.

  "Setiap anak-anak yang datang bisa langsung mendapatkan buku tulis atau perlengkapan sekolah bila sesuai dengan sampah yang diberikan," jelasnya

  Ia menambahkan, setiap petugas yang akan bekerja mengelola sampah akan diberikan pengarahan bagaimana pengelolaan sampah organik maupun anorganik, dimana sampah-sampah organik dijadikan kompos dan bagaimana proses pembuatannya kemudian sampah anorganik dibuat kerajinan tangan.

  Anang menjelaskan, dalam kerja sama itu pun dipaparkan bagaimana cara dan sistem pembentukan bank sampah supaya kedepan bisa memberdayakan masyarakat untuk mengolah sampah dan mengubah pola pikir masyarakat bahwa sampah bisa mendatangkan rupiah bila kita mau dan bisa mengelolanya dengan baik.