Wali Kota Tegal Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi

id wali kota tegal ditetapkan sebagai tersangka, siti mashita soeparno, rsud kardinah tegal

Wali Kota Tegal Ditetapkan Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi

Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno (berkerudung) saat menjadi calon Wali Kota Tegal pada Pilkada Oktober 2013. ((ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/Dok)

...Pemberian diduga berasal dari rekanan proyek dan setoran bulanan dari kepala dinas," ucap Agus...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno (SMS) dan Amir Mirza Hutagalung (AMZ) seorang pengusaha, dan Wakil Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal Cahyo Supardi (CHY) ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ketiga tersangka diduga melakukan tindak pidana korupsi terkait pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah dan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, tahun anggatan 2017.

"Setelah melakukan pemeriksaan 1X24 jam dilanjutkan gelar perkara, disimpulkan ada dugaan tindak pidana korupsi penerimaan hadiah atau janji oleh Wali Kota Tegal terkait dengan pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah Kota Tegal dan fee dari proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Tegal tahun anggaran 2017," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan saat konferensi pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu malam.

Basaria menyatakan KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan serta menetapkan tiga tersangka.

Tiga tersangka itu adalah Wali Kota Tegal Siti Mashita Soeparno (SMS) dan Amir Mirza Hutagalung (AMZ) seorang pengusaha dan orang kepercayaan Wali Kota Tegal diduga sebagai pihak penerima dan Wakil Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal Cahyo Supardi (CHY) diduga sebagai pihak pemberi.

Sementara itu Ketua KPK Agus Rahardjo menyatakan total pemberian uang terkait pengelolaan dana jasa kesehatan di RSUD Kardinah Kota Tegal dan fee dari proyek-proyek pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Tegal Tahun Anggaran 2017 sekitar Rp5,1 miliar.

"Dari dana jasa pelayanan total berjumlah Rp1,6 miliar yang diindikasikan diterima dalam rentang Januari sampai Agustus 2017. Pada saat operasi tangkap tangan dilakukan pada 29 Agustus 2017, SMS dan AMH diduga menerima Rp300 juta," kata Agus.

Selain itu, kata Agus, dari fee proyek-proyek di lingkungan Pemkot Tegal sekitar Rp3,5 miliar dalam rentang waktu Januari sampai Agustus 2017.

"Pemberian diduga berasal dari rekanan proyek dan setoran bulanan dari kepala dinas," ucap Agus.

Menurut Agus, sejumlah uang tersebut diduga akan digunakan untuk membiayai pemenangan SMS dan AMH di Pilkada 2018 Kota Tegal sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal periode 2019-2024.
(ANTARA)