Mahasiswi Lampung Kaji Penggunaan Sepatu Hak Tinggi

id ilustrasi sepatu hak tinggi

Mahasiswi Lampung Kaji Penggunaan Sepatu Hak Tinggi

Perempuan yang suka mengenakan sepatu hak tinggi (high heels) beresiko terkena arthritis (touchabletoes.com)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Umitra Lampung Tiara Ardhani mengkaji dan meneliti hubungan posisi kerja dan penggunaan sepatu hak tinggi terhadap nyeri punggung bawah para "sales promotion girls".

Menurut Tiara, mahasiswi dari Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Umitra di Bandarlampung, Kamis (24/8), kajian ilmiah yang dibimbing oleh para dosennya itu berdasarkan asumsi bahwa ketegangan otot yang terjadi pada kasus "low back pain" (LBP) atau nyeri punggung bawah disebabkan oleh sikap tegang yang konstan berulang-ulang pada posisi yang sama.

Dia menjelaskan, faktor pekerjaan yang sering dihubungkan dengan LBP adalah pekerjaan yang berhubungan dengan posisi statik berkepanjangan, seperti duduk atau berdiri terlalu lama.

"Tahukah Anda memakai Sepatu dengan hak tinggi atau `high heels` membuat kaki terus-menerus plantar fleksi sehingga anatomi tulang belakang menjadi berubah. Artinya punggung akan terus menerus hiperekstensi untuk menjaga keseimbangan sehingga otot yang berada di punggung bawah seperti otot erektor spine dalam keadaan tegang oleh karena konstraksi yang terus-menerus sehingga dapat menyebabkan nyeri," katanya

Ia menjelaskan, populasi penelitian adalah para "sales promotion girls" (SPG) sebanyak 245 orang, dari salah satu supermarket dan departement store yang ada di Lampung. Sampel yang digunakan sebanyak 152 responden.

Hasil kajiannya menunjukkan bahwa ada hubungan antara posisi kerja dan penggunaan sepatu hak tinggi terhadap nyeri punggung bawah yang berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel uji.

Dia menegaskan bahwa kajian ilmiah ini paling tidak memberikan masukan awal kepada para karyawati agar bisa mencermati kemungkinan yang terjadi jika memakai "high heel" dalam bekerja idealnya dengan tinggi tertentu.

"Saran kepada pihak manajemen supermarket dan departement store untuk dapat menyediakan workstation yang ergonomis dan lebih mendisiplinkan SPG untuk menggunakan sepatu dengan ketinggian hak kurang dari atau sama dengan 3 cm," ujar lulusan D-3 Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang yang meneruskan S1 di STIKes Umitra tahun 2015.

Ketua Yayasan Mitra Lampung Dr H Andi Surya mengapresiasi atas kajian ilmiah dari salah satu mahasiswinya tersebut.

"Semoga hal ini bisa memberikan kontribusi yang positif kepada karyawati pekerja khususnya dan jika dimungkinkan seyogianya diadakan kajian lanjutan atau yang lebih spesifik dengan melibatkan berbagai pihak agar secara ilmiah kajian ini bisa lebih dipertanggungjawabkan," ujarnya lagi.


(ANTARA)