RS swasta terkendala stok obat

id rumah sakit, dokter, kesehatan, BPJS

RS swasta terkendala stok obat

Ilustrasi

Jakarta (Antara Lampung) - Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Susi Setiawaty mengatakan rumah swasta terkendala ketersediaan obat karena belum menggunakan sistem pembelian secara daring.
        
"Rumah sakit swasta belum menggunakan sistem pembelian 'online', jadi pembelian obat secara manual. Ini membuat kami kesulitan obat, suka tak ada di katalog. Akhirnya rumah sakit swasta cari padanan formula obat yang masuk di formularium nasional di rumah sakit masing-masing," ujar Susi di Jakarta, Rabu.
          
Namun masalah yang sering dihadapi adalah stok obat kosong, serta obat yang setara lebih mahal dari harga yang ditetapkan. Contohnya seperti obat-obatan kanker yang banyak tidak masuk dalam katalog.
         
Oleh karena itu, kata Susi, rumah sakit swasta perlu didorong untuk melakukan perencanaan kebutuhan obatnya. (Kadinkes : Kualitas pelayanan RSIM sesuai akreditasi)
        
Selain itu, untuk menghadapi penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) secara keseluruhan pada 2019, dia menyebut ada beberapa hal lain yang perlu dibenahi.
        
Saat ini, kata dia, dari 1.719 rumah sakit swasta baru 1.250 rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
         
Kemudian, adalah ketersediaan ruang unit perawatan intensif (ICU)  yang membutuhkan investasi yang mahal. Hal ini menjadi kendala bagi rumah sakit swasta.
         
 
ANTARA