Polisi Tembak Kaki Pelaku Pencurian Sepeda Motor

id kapolresta murbani dan

Polisi Tembak Kaki Pelaku Pencurian Sepeda Motor

Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono saat menginterogasi dua pencuri sepeda motor di Mapolres Selasa, (15/8) (Foto: ANTARA LAMPUNG/Roy Baskara Pratama)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Personel Kepolisian Resor Kota Bandarlampung menembak kedua kaki pelaku pencurian sepeda motor bernama Tami (24) yang melakukan aksi pada 15 lokasi berbeda.

"Kami berhasil menangkap pelaku pencurian sepeda motor bernama Tami," kata Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono di Bandarlampung, Selasa (15/8).

Dia menjelaskan, pengungkapan kasus ini berkat laporan masyarat bahwa di wilayah Telukbetung sering terjadi pencurian sepeda motor.

Berdasarkan informasi tersebut, Tim Reskrim Polresta Bandarlampung melakukan penangkapan terhadap tersangka di rumahnya.

"Tersangka dilumpuhkan dengan tembakan pada kedua kakinya karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap," kata dia lagi.

Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Harto Agung mengatakan bahwa dari hasil penyelidikan, tersangka sudah 15 kali melakukan aksinya di lokasi berbeda.

"Kami juga berhasil menangkap rekannya bernama Yadi yang berperan mengantarkan sepeda motor kepada pembeli," kata dia pula.

Tersangka Tami dari hasil pemeriksaan diketahui selalu melakukan aksinya seorang diri dengan cara merusak kunci stang dengan kunci L.

Tersangka mencuri sepeda motor yang terparkir di jalan, saat target sasarannya dalam kondisi lengang langsung diambil.

"Tersangka kerap meninggalkan kendaraannya dan pergi membawa sepeda motor curian, beberapa saat kemudian motor pribadinya diambil kembali," kata dia lagi.

Dari pengakuannya bahwa aksi pada 15 tempat kenjadian perkara itu selalu seorang diri, dan motor hasil curian dijual ke wilayah Kabupaten Lampung Tengah dengan harga Rp1,5 juta hingga Rp2,5 juta per unit sepeda motor.

Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan pasal 363 KUHP ancaman pidana penjara selama tujuh tahun.

Pengakuan tersangka Tami terpaksa mencuri karena tidak punya pekerjaan tetap. "Saya beraksi selalu seorang diri menggunaka kunci L, karena lebih mudah dipegang," kata dia pula.