Pemprov Lampung Bangun Unit Transfusi Darah

id donor darah pemprov

Pemprov Lampung Bangun Unit Transfusi Darah

Kegiatan donor darah yang digelar Pemprov Lampung (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pemerintah Provinsi Lampung membangun unit transfusi darah (UTD) untuk mengatasi kekurangan persediaan darah di Rumah Sakit Umum Daerah dr H Abdul Moeloek (RSUDAM).

"Pembangunan UTD ini untuk mengantisipasi makin banyak warga berobat penyakit kronis memakai fasilitas BPJS, dan semua memerlukan stok darah yang mencukupi," kata Direktur Utama RSUDAM Hery Djoko Subandriyo, di Bandarlampung, Senin.

Kehadiran UTD ini, lanjutnya, juga untuk mendukung sejumlah peralatan canggih yang telah diresmikan Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek pada 25 Februari 2017.

Ia menyebutkan, peralatan canggih seperti bedah sentral dan intensif terpadu (ICU, ICCU, PICU), THT, mata, kemoterapi, magnetic resonance imaging (MRI), dan CT scan membuat pasien yang semula harus dirujuk ke Jakarta, kini bisa ditangani di RSUDAM.

Direktur Utama RSUDAM itu menjelaskan, UTD tersebut juga untuk memperkuat Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung.

Menurut Hery, setiap bulan pihaknya membutuhkan 2.000-2.500 kantong darah, sedangkan yang bisa dipenuhi PMI hanya 50 hingga 60 persen.

"PMI tak hanya melayani RSUDAM, tapi seluruh rumah sakit di Lampung. Jumlah pasien yang butuh darah terus meningkat dan tak bisa semuanya ditangani PMI," katanya lagi.

Selama ini, kata Hery, RSUDAM hanya memiliki bank darah. Kehadiran UTD ini, selain meningkatkan mutu pelayanan, juga untuk mempercepat proses pelayanan transfusi daerah untuk pasien.

Pembangunan UTD merujuk pada UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanatkan rumah sakit bertugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan paripurna.

"Kalau pemenuhan darah kurang atau waktu tempuh rumah sakit ke UTD jauh, pemerintah daerah dapat membangun lebih dari satu UTD," kata Hery.

Rencananya, UTD RSUDAM ini beroperasi Januari 2018.

Menurut Kepala Instalasi Laboratorium RSUDAM dr Suhada SpPA, selain peralatan tantangan terbesar UTD adalah pemenuhan sumber daya manusia.

"Di Lampung belum ada sekolah transfusi darah, maka harus dicari keluar dan segera dipenuhi agar izin operasionalnya terpenuhi," katanya lagi.

Meski memiliki UTD sendiri, RSUDAM tetap bekerja sama dengan PMI. "Komponen darah tertentu harus diproduksi PMI. Ada beberapa jenis darah yang belum bisa diproduksi sendiri," kata dia.

Untuk sementara, darah segar dan trombosit yang bisa dipenuhi, sedangkan darah untuk penyakit tertentu masih diperoleh dari PMI.


(ANTARA)