Wali Kota: Pembangunan Jalan Layang Berhenti Sementara

id wali kota tinjau underpas, herman hn,

Wali Kota: Pembangunan Jalan Layang Berhenti Sementara

Wali Kota Bandarlampung Herman HN saat meninjau pelebaran jalan di Jalan Pramuka Bandarlampung beberapa waktu lalu (ist)

...Hanya istirahat satu minggu setelah itu pembangunan dimulai kembali, kata Wali Kota...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan pembangunan jalan layang di Jalan ZA Pagar Alam berhenti sementara dengan kurun waktu satu minggu.

"Pembangunan berhenti selama satu minggu setelah itu berlanjut kembali," kata dia di Bandarlampung, Jumat (11/8)

Dia mengatakan, bahwa pembangunan juga terhenti sampai menunggu pencairan dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), untuk tahap pertama.

Jika PT. SMI telah mencairkan dananya, pembangunan akan kembali dimulai tapi itu tidak akan lama maksimal satu minggu.

"Hanya istirahat satu minggu setelah itu pembangunan dimulai kembali," katanya.

Ia mengatakan, bahwa jalan layang itu untuk kepentingan umum sehingga akan terus berlanjut.

"Untuk berkas yang diminta semua sudah dilengkapi," kata dia.

Ia menegaskan, pembangunan akan berlanjut sebab jalan layang di lokasi itu memang menjadi kebutuhan masyarakat.

Menuruntya, kondisi Kota Bandarlampung saat ini sudah sangat membutuhkan solusi mengatasi kemacetan.

"Jalan layang adalah solusi untuk mengatasi kemacetan di lokasi itu, jika itu sudah dibangun masyarakat pasti akan merasakan kenyamanan dalam berkendara," kata dia.

Pembangunan ini tentunya sudah melihat volume kendaraan yang semakin hari makin ramai.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung melakukan pinajaman dana pembangunan infrastruktur di wilayah itu kepada PT.SMI sebesar Rp237 miliar.

Dana pinjaman ini, untuk percepatan pembangunan di Kota Tapis Berseri, dan akan lebih cepat dilakukan sehingga masyarakat bisa merasakanya tanpa harus menunggu waktu 10 tahun.

Proyek utama pada tahun ini ialah pembangunan jalan layang di Jalan ZA Pagar Alam dengan pajang sekitar 350 meter dengan lebar 12 meter, serta sejumlah jalan lingkungan.

Sementara sejumlah warga Kota Bandarlampung terdampak pembangunan jalan tersebut meminta pihak terkait segera menyelesaikan pembangunannya karena kemacetan yang ditimbulkan hingga kini cukup parah.

"Saya warga yang setiap hari melintas di sana, karena aktivitas di Pasar Bambukuning yang terletak di pusat kota. Kemacetan kian parah manakala bubar jam kantor dan peningkatan pengunjung ke Mall Boemi Kedaton," kata Buyung, warga Bandarlampung.

Karena itu, ia pun berharap ada solusi untuk mengatasi kemacetan di daerah tersebut terutama dengan menumpuknya kendaraan yang akan berputar di Jalan Sultan Agung menuju mall tersebut.

"Pihak mall semestinya punya alternatif lain. Karena tingkat kemacetan di sana tinggi karena banyaknya kendaraan yang akan ke pusat perbelanjaan tersebut," katanya. 

(ANTARA)