Bek tengah Southampton minta dijual

id Liga Inggris, Virgil van Dijk

Bek tengah Southampton minta dijual

Virgil van Dijk (scotzine.com)

London  (Antara/Reuters) - Bek tengah Southampton Virgil van Dijk mengonfirmasi pada Senin bahwa ia telah meminta ditransfer dan mengeksepresikan kekecewaannya pada penolakan klub Liga Inggris itu untuk mendengarkan penawaran-penawaran untuk dia.
        
Pemain internasional Belanda ini diinginkan oleh sejumlah klub Liga Inggris, termasuk Liverpool, yang terpaksa meminta maaf di depan umum setelah dituding melakukan pendekatan ilegal untuk sang pemain pada awal bursa transfer.
        
Van Dijk, yang juga menjadi incaran Chelsea, mengatakan ia mengajukan permintaan itu setelah mendapat informasi dari Southampton bahwa ia akan didenda dua pekan gaji.
        
"Saya akan mengajukan banding pada apa yang saya rasa merupakan sanksi yang tidak dapat dibenarkan dan ketidakmampuan mereka untuk mengikuti protokol disiplin yang benar," ucapnya dalam pernyataannya.
        
Pemain 26 tahun itu menambahi bahwa ia telah melakukan sejumlah diskusi dengan mantan manajer Claude Puel, perwakilan dari dewan, dan arsitek tim saat ini Mauricio Pellegrino selama enam bulan terakhir di mana ia telah menyampaikan keunginannya untuk hengkang.
        
Menambahi bahwa ia telah dibuat frustrasi oleh penolakan Southampton untuk menyambut penawaran-penawaran untuk dia, Van Dijk mengatakan cedera menjelang akhir musim lalu telah memberinya perspektif yang segar mengenai ke mana masa depannya berlabuh.
        
"Pada periode itu saya menghabiskan waktu dengan cedera dan tidak dapat memainkan telah menghasilkan beberapa hal menuju perspektif dan membuat saya menyadari betapa pentingnya untuk mengambil kesempatan-kesempatan besar seandainya hal itu tiba," tuturnya.
        
"Saya secara konsisten menyampaikan perasaan-perasaan saya kepada manajemen senior di Southampton yang saya percaya untuk melakukan pembicaraan-pembicaraan pribadi dan rahasia. Mengecewakan, pembicaraan-pembicaraan ini secara reguler menemukan jalan ke media."

Antara/Reuters
ARA Adipati/I Suhirwandi