Mendikbud: Gencarkan Aktivitas Positif Tangkal Radikalisme

id ilustrasi ful day, mendikbud muhajir efendi

Mendikbud: Gencarkan Aktivitas Positif Tangkal Radikalisme

Ilustrasi- (Antara/Irwansyah Putra)

...Untuk dunia yang semakin tidak menentu ini, tidak ada jalan selain kembali pada jati diri bangsa, kata Mendikbud...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta siswa menggencarkan aktivitas positif di sekolah guna menangkal ancaman penyebaran paham radikalisme dan intoleransi yang menyebar dengan mudah di media sosial.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Muhadjir menyampaikan dalam acara Jambore Pelajar Teladan Bangsa Tahun 2017 di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, agar sekolah dibanjiri dengan berbagai aktivitas untuk menyibukkan siswa dengan aktivitas yang positif.

Dia mengingatkan kepada para pelajar terpilih dalam acara jambore untuk menjaga semangat kebhinekaan.

"Untuk dunia yang semakin tidak menentu ini, tidak ada jalan selain kembali pada jati diri bangsa," kata Mendikbud kepada 100 pelajar terpilih dari 48 kota/kabupaten, dan 19 provinsi di seluruh Indonesia.

Mendikbud berpesan agar para peserta jambore dapat saling berkomunikasi dengan baik, membangun jaringan dan kemudian berkolaborasi untuk masa depan bangsa.

Mendikbud juga berpesan agar para siswa dapat menjaga diri dari godaan menyebarkan informasi palsu, fitnah, kebencian dan kemarahan dalam berkomunikasi di media sosial.

Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Darraz selaku penyelenggara Jambore Pelajar Teladan Bangsa bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, mengatakan kegiatan jambore untuk remaja ini merupakan partisipasi aktif dalam upaya membangun karakter bangsa sesuai dengan karakter ideologi Pancasila.

Ia berharap jambore ini dapat membumikan nilai-nilai Pancasila yang menjadi dasar berbangsa dan bernegara.

Darraz menyampaikan salah satu pokok keprihatinan yang menjadi pembahasan khusus dalam jambore pelajar teladan bangsa kali ini ialah yang berkaitan dengan hoax atau berita bohong.

"Hoax dapat merapuhkan sendi-sendi kebangsaan kita yang bpotensial memecah belah bangsa. Kita ingin membangun kesadaran kritis, khususnya dari generasi muda, untuk dapat menyaring informasi," ujar Darraz.

(ANTARA)