Kerupuk kemplang jadi primadona pada arus balik

id Arus mudik, Lebaran, Jalinsum, kerupuk

Kerupuk kemplang jadi primadona pada arus balik

Penumpang arus balik memborong kerupuk kemplang di Pelabuhan Bakauheni,Lampung, Sabtu (1/7/17) (ANTARA LAMPUNG/Adie Pandawa)

Bakauheni (Antara Lampung) - Kerupuk kemplang produksi Kabupaten Lampung Selatan menjadi buah tangan favorit bagi penumpang arus balik dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni Lampung.
     
"Kemplang ini mudah didapat karena dijual menuju kawasan pelabuhan, sehingga bisa dijadikan buah tangan," kata Rida (25) asal Cimahi Jawa Barat, di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu.
     
Dia mengatakan harga kerupuk terjangkau dan cukup ringan sehingga tak mengganggu perjalanan.
     
"Oleh-oleh yang saya bawa ini memang sudah dipesan oleh kawan kantor, setiap tahun selalu membawa kerupuk ini," kata dia.
     
Hal senada disampaikan pemudik tujuan Kota Bogor, Rida (32).
     
Ia mengatakan kerupuk kemplang bisa dibawa dengan dijinjing serta ringan.
     
"Harganya murah hanya Rp20 ribu sudah mendapatkan empat bungkus, saya juga membawa kopi," kata dia.
     
Ia  mengatakan, selain membawa kerupuk kemplang, buah tangan khas Lampung lainnya seperti kopi dan keripik pisang pun tidak lupa dibawa.
     
Untuk keripik pisang harganya Rp50 perkilogram, itu dibeli di Kota Bandarlampung.     
      
Banyaknya peminat kerupuk kemplang daan keripik pisang, membuat pedagang buang tangan kebanjiran pembeli.
     
"Omzet penjualan keripik pisang dan kerupuk kemplang naik 50 persen dari hari biasanya," kata Rahmi (42) pedagang oleh-oleh.
     
Dia mengatakan, harga yang didagangnya bervariasi antara Rp17.000 hingga Rp25.000 untuk setiap bungkus kerupuk.
     
Ia melanjutkan, rata-rata pemudik yang menyeberang melalui Pelabuhan Bakauheni selalu membeli kerupuk kemplang.

ANTARA