Perjalanan Mudik Melelahkan Melalui Merak-Bakauheni

id pemudik pingsan di bakau, evakuasi pemudik pingsan

Perjalanan Mudik Melelahkan Melalui Merak-Bakauheni

Petugas sedang mengevakuasi pemudik yang sakit di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Jumat (23/6) (FOTO: ANTARA Lampung/Muklasin)

Bakauheni, Lampung Selatan (ANTARA Lampung) - Tiga penumpang perempuan kedapatan pingsan saat tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Kamis (22/6), setelah mengikuti pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten selama sekitar dua jam.

Salah satu pemudik yang pingsan itu, Reza Nugrahani (23) diketahui sedang hamil muda. Ia harus digendong oleh penumpang lainnya saat turun dari Kapal SMS Kertanegara di Dermaga 2 Bakauheni, Kamis, sekitar pukul 09.25 WIB.

Sejumlah penumpang yang baru turun sempat berteriak meminta tolong kepada dua petugas medis, namun karena suara bising kapal dan suasana ramai penumpang, petugas tersebut tidak mendengarnya hingga salah seorang awak media berlari memanggil petugas medis itu.

Dua petugas medis pun segera memberikan pertolongan kepada penumpang yang pingsan dan menandunya dibantu dua aparat Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni untuk memberikan perawatan di Pos Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran 2017 Bakauheni.

Dokter Rahmi yang bertugas di Pos Pelayanan Kesehatan Mudik Lebaran 2017 Bakauheni yang merawatnya mengatakan penumpang yang sakit itu didiagnosa karena kelelahan disebabkan kehamilannya yang pertama.

"Ibu ini kelelahan karena diketahui tengah hamil 3 bulan. Ini kehamilan yang pertamanya, jadi wajar kalau kelelahan," katanya.

Menurut dr Rahmi, seorang ibu pada kehamilan muda memang kerap mengalami kelelahan.

Selanjutnya Reza Nugrahani dirujuk ke Puskesmas Bakauheni untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

Diduga karena kelelahan selama pelayaran, calon ibu muda itu pun mengalami pingsan dan musti ditandu petugas medis di Pelabuhan Bakauheni.

Ia kemudian sempat bisa siuman dan terus mengalami mual dan muntah-muntah saat dibawa petugas ke ambulans yang membawanya ke puskemas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Dua perempuan lainnya, menurut petugas medis yang menangani di Pelabuhan Bakauheni, juga mengalami kelelahan. Satu di antaranya mengaku tidak sempat sarapan sebelum menjalani pelayaran. "Dia mengaku tidak sempat sarapan, hanya sempat minum kopi," ujar petugas medis itu.

Sejumlah pemudik yang menjalani ritual pulang kampung saat lebaran tahun ini, dengan membawa keluarga masing-masing termasuk anak-anak yang masih kecil, menuturkan perjuangan selama perjalanan tersebut.

Ratusan bahkan ribuan pemudik menjalani ritual pulang kampung untuk berlebaran menggunakan angkutan umum, mobil pribagi, maupun bersepeda motor, dengan risiko dijalani masing-masing hingga sampai tujuan.

Salah satunya, Rudi (30) asal Lampung yang mudik dari Jakarta ke Lampung Tengah bersama istri dan seorang anaknya yang masih berusia dua bulan.

Istrinya mengaku harus selalu memperhatikan kondisi bayinya selama dalam perjalanan agar tidak sampai kepanasan atau kelelahan dan terus disusui.

Setiba di Pelabuhan Bakauheni dari Merak, Rudi dan istri serta anaknya pun menyempatkan beristirahat lebih dulu di depan Posko Wartawan yang disiapkan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Bakauheni.

Keluarga muda itu pun memilih melanjutkan perjalanan menggunakan Bus DAMRI berpendingin ruangan (AC) yang khusus disiapkan melayani pemudik lanjut usia, wanita hamil, anak-anak dan kaum difabel.

Pada 21-24 Juni 2017, disiapkan puluhan Bus DAMRI dan Bus Translampung khusus melayani pemudik wanita hamil, lansia, difabel, dan anak-anak atau pemudik dalam rombongan keluarga.

Mereka juga dibantu dilayani oleh para anggota Pramuka yang disiagakan di Pelabuhan Bakauheni.

Beberapa pemudik pengguna bus mengaku sempat tersendat saat masuk ke kawasan Pelabuhan Merak, Banten. Bus itu pun sempat tersendat masuk feri yang akan membawa ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, karena kepadatan penumpang dan kendaraan yang akan sama-sama masuk ke kapal.

"Ya, harus antre masuk kapal dan berdesak-desakan di dalam. Mau gimana lagi. Jalani saja ya," kata Syahri, pemudik dari Pulau Jawa ke Lampung.

Para pemudik yang turun di Pelabuhan Bakauheni itu pun sebagian besar masih harus menunggu naik bus dan kendaraan umum lanjutan yang akan membawa sampai ke tujuan.



Berjejal dalam Bus

Di dalam bus reguler dari Terminal Bakauheni ke Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung, para pemudik itu pun harus berjejal karena awak bus menambah kursi cadangan. Bahkan beberapa penumpang harus berdiri karena kursi sudah tak tersedia lagi.

"Panas, sesak dan saling berimpitan di dalam bus," kata Asrina, remaja putri yang bekerja di Tangerang dan hendak mudik ke Metro, Lampung.

Arus pemudik beberapa hari menjelang Lebaran 2017 di Jalan Lintas Sumatera Provinsi Lampung terutama ruas Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan ke Kota Bandarlampung yang semakin padat, juga sempat terjadi kemacetan saat mendekati Panjang, Bandarlampung.

Sejumlah pemudik dan pengemudi bus trayek Pelabuhan Bakauheni-Terminal Induk Rajabasa, Bandarlampung mengeluhkan kemacetan di perjalanan pada ruas Jalinsum Lintas Tengah Lampung itu.

Kondisi arus lalu lintas padat merayap sejak keluar dari Terminal Pelabuhan Bakauheni memasuki Jalinsum. Mendekati Kota Kalianda, ibu kota Lampung Selatan mulai tersendat dan mengalami kemacetan.

Arus kendaraan pemudik pengguna bus, kendaraan pribadi maupun sepeda motor menjadi makin tersendat memasuki kawasan Tarahan dan Panjang, Bandarlampung.

Kemacetan itu antara lain diakibatkan masih lalu-lalangnya truk pengangkut barang di Jalinsum Lampung terutama di sekitar pabrik dan kawasan industri di perbatasan Lampung Selatan dan Panjang, Bandarlampung.

Truk yang melintas atau belok dan menaikkan serta menurunkan muatannya membuat arus kendaraan di sekitarnya menjadi tersendat, termasuk truk yang mengangkut peti kemas menuju pelabuhan peti kemas di kawasan Panjang.

Upaya petugas kepolisian dan dinas terkait mengurai kemacetan itu dilakukan di dekat Lapangan Baruna, Panjang sebelum memasuki simpang ke Terminal Panjang. Selepas itu, arus kendaraan pemudik kembali lancar.

Otoritas angkutan umum di Lampung memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2017 terjadi pada H-3 hingga H-2 atau Kamis hingga Jumat, seperti terlihat dari arus penumpang umum menggunakan sepeda motor dan kendaraan pribadi maupun bus dan penumpang pejalan kaki di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan dari Merak, Banten.

Kepadatan pemudik itu terasa di Terminal Pelabuhan Bakauheni untuk diangkut bus menuju Terminal Induk Rajabasa.

Namun hingga Jumat ini belum terjadi lonjakan penumpang yang mengakibatkan kekurangan armada bus dan kendaraan pengangkut penumpang.

Setiap kali arus mudik dan balik lebaran, ancaman kemacetan dan gangguan arus lalu lintas di Jalinsum Bakauheni-Bandarlampung maupun ancaman menjadi korban kejahatan dialami pemudik selalu berlangsung kendati berbagai upaya dilakukan petugas terkait untuk mengantisipasinya.

Kapolres Lampung Selatan bersama jajaran maupun Kapolda Lampung yang mengecek kondisi Pelabuhan Bakauheni itu, Kamis (22/6) sore hingga malam, menjamin keamanan pemudik di Bakauheni.

Kepolisian Resor Lampung Selatan juga memperketat pengamanan di Pelabuhan Bakauheni pada Operasi Ramadaniya Krakatau 2017 untuk memberikan rasa aman dan nyaman penumpang.

"Kami memberikan pengamanan ketat sejak dari kapal. Kami tempatkan sejumlah personel kepolisian di kapal untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi penumpang," kata Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra.

Kapolres mengatakan selain di kapal, kepolisian Lampung Selatan juga memberikan pengamanan ketat di kawasan Pelabuhan Bakauheni.

"Ada dua per tiga kekuatan yang kami siapkan selama Operasi Ramadaniya Krakatau 2017 ini, dan dibantu dari Polda Lampung, dari unsur Brimob dan Satpol Airud, kami berikan jaminan rasa aman agar penumpang selamat sampai tujuan," ujarnya.

AKBP Adi menyatakan kepolisian memberikan jaminan rasa aman sebagai wujud kehadiran negara kepada rakyatnya. "Negara harus hadir memberikan rasa aman bagi penumpang," ujar Kapolres Lampung Selatan.

Beberapa hari menjelang Lebaran 2017, kepadatan arus mudik di Pelabuhan Bakauheni hingga Jumat masih didominasi penumpang yang turun dari Pelabuhan Merak, Banten terutama pemudik berjalan kaki dan pengguna sepeda motor, selain pemudik yang menggunakan bus umum dan kendaraan pribadi.

Kepadatan penumpang membuat arus masuk ke pelabuhan dan kapal di Merak sempat tersendat yang membikin mereka juga musti berdesakan dan berebutan masuk ke kapal, sehingga sampai ada beberapa penumpang mengalami kelelahan hingga pingsan.

Perjalanan mudik Lebaran 2017 ini memang melelahkan bagi umumnya pemudik tanpa terkecuali, tak saja bagi pemudik pejalan kaki pengguna angkutan umum maupun pemudik bersepeda motor dan pengguna kendaraan pribadi.

Tak jarang, bukan hanya kelelahan sampai pingsan dialami pemudik, bahkan banyak pula pemudik yang kehilangan nyawa dalam perjalanan mudik. Ritual panjang dan melelahkan menjelang dan sesudah lebaran yang selalu dijalani pemudik.


(ANTARA)