Panen Kopi Lampung Turun

id buah kopi

Panen Kopi Lampung Turun

Petik Kopi Petani di Kabupaten Tanggamus, Lampung sedang memetik buah kopi dengan cara memiih yang tua dan masak. (ANTARA Lampung/Ardiansyah)

Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Panen kopi di Provinsi Lampung tahun ini turun akibat curah hujan yang cukup tinggi pada 2016.

"Panen di kebun kopi saya turun sekitar 50 persen. Sedangkan rata-rata panen petani kopi lainnya juga mengalami penurunan sekitar 30 persen," kata Sunyoto (67) petani kopi asal Desa Padang Tambak Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, Senin.

Ia mengatakan produksi tanaman kopinya tahun ini hanya 1 ton lebih sedikit atau turun sekitar 50 persen dibandingkan tahun lalu.

Turunnya panen kopi tahun ini lebih disebabkan hujan yang cukup ekstrem pada tahun lalu saat tanaman kopi tengah pembungaan.

"Akibatnya bakal buah kopi banyak yang rontok terkena hujan," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kualitas biji kopi juga kurang seperti buah banyak yang bolong atau berlubang akibat dimakan ulat.

"Banyak biji kopi yang tak utuh karena berlubang akibat ulat," ujarnya.

Ia menjelaskan sekarang juga kondisi cuaca kurang bersahabat karena dalam beberapa hari terakhir hujan turun cukup deras sehingga menggangu proses penjemuran biji kopi.

Sunyoto yang memiliki sekitar 2 hektare kebun kopi itu berharap cuaca dalam beberapa hari ke depan cerah sehingga panas matahari dapat membantu proses pengeringan biji kopi.

Terkait harga, menurutnya, saat ini harga biji kopi di tingkat petani sekitar 24.500 per kilogram, sedangkan di tingkat pengepul (basis) di kisaran Rp27.500/kg.

Panen raya kopi di Lampung diperkirakan akan berlangsung hingga Agustus 2017.

Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan produksi rata-rata 80.000 hingga 90.000 ton per tahun.

Sentra perkebunan kopi terdapat di Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat Waykanan, Tanggamus, dan Pesawaran.(Ant)