Neraca Perdagangan Provinsi Lampung Surplus

id harga gabah naik, yeane irmaningrum, kepala bps lampung

Neraca Perdagangan Provinsi Lampung Surplus

Kepala BPS Lampung, Yeane Irmaningrum (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Neraca perdagangan Provinsi Lampung surplus 13,07 juta dolar Amerika Serikat...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Nercara perdagangan Provinsi Lampung pada Mei 2017 mengalami surplus menyusul nilai ekspor lebih tinggi dibandingkan impor.

"Neraca perdagangan Provinsi Lampung surplus 13,07 juta dolar Amerika Serikat," kata Kepala badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum di Bandarlampung, Sabtu.

Ia menyebutkan neraca perdagangan Mei 2017 yang mengalami surplus hanya Uni Eropa sebesar 70,12 juta dolar AS, sedangkan ASEAN mengalami defisit sebesar 60,06 juta dolar AS, dan negara utama lainnya mengalami defisit sebesar 103,90 juta dolar AS.

Menurutnya, nilai total ekspor Provinsi Lampung pada Mei 2017 mencapai 300,85 juta dolar AS, mengalami penurunan 0,20 persen dibandingkan ekspor April 2017.

"Ekspor Lampung masih didominasi lima golongan barang utama," katanya.

Ia menyebutkan ekspor Provinsi Lampung pada Mei 2017 yaitu lemak dan minyak hewan/nabati, kopi, teh dan rempah-rempah, batu bara, olahan dari buah-buahan/sayuran, serta karet dan barang dari karet.

Yeane menjelaskan kenaikan ekspor Mei 2017 terhadap April 2017 terjadi pada empat golongan barang utama yaitu olahan dari buah-buahan/sayuran naik sebesar 18,79 persen, kopi, teh, rempah-rempah naik sebesar 17,78 persen; karet dan barang dari karet naik sebesar 7,25 persen, serta batu bara naik sebesar 0,03 persen.

"Sedangkan satu golongan barang utama mengalami penurunan yaitu lemak dan minyak hewan/nabati dengan penurunan sebesar 14,54 persen.

Kepala BPS Lampung itu mengatakan nilai impor Provinsi Lampung Mei 2017 mencapai 287,78 juta dolar Amerika Serikat atau mengalami peningkatan 31,64 persen dibanding April.

"Nilai impor pada Mei tersebut juga naik 47,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Ia mengatakan kenaikan impor pada Mei 2017 ini terjadi pada lima golongan barang utama dengan presentase kenaikan yang sangat bervariasi, yaitu kendaraan dan bagiannya naik hingga mencapai 5.137,57 persen, gula dan kembang gula naik 220,96 persen, binatang hidup naik 7,85 persen, biji-bijian beminyak naik 2,44 persen, dan ampas/sisa industri makanan naik 0,80 persen.

Menurutnya, kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada Mei 2017 mencapai 49,17 persen, dengan rincian sebagai berikut: gula dan kembang gula 27,43 persen, binatang hidup 7,46 persen, ampas/sisa industri makanan 6,04 persen, kendaraan dan bagiannya 4,19 persen, dan biji-bijian berminyak 4,05 persen.

"Sedangkan andil impor migas terhadap total impor yaitu sebesar 40,13 persen," kata Yeane.(Ant)