Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Nilai impor Provinsi Lampung April 2017 mencapai 218,61 juta dolar Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 11,99 persen dibanding Maret 2017.
"Dua golongan barang utama yang mengalami penurunan yaitu gula dan kembang gula turun sebesar 37,16 persen dan ampas/sisa industri makanan turun 2,75 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Rabu (7/6).
Sedangkan kenaikan impor pada April 2017, lanjutnya, terjadi pada dua golongan barang utama yaitu biji-bijian beminyak naik 114,83 persen, dan binatang hidup naik 67,66 persen.
Ia menyebutkan, kontribusi lima golongan barang utama terhadap total impor Provinsi Lampung pada April 2017 mencapai 38,01 persen, dengan rincian sebagai berikut: gula dan kembang gula11,25 persen, binatang hidup 9,11 persen.
Selanjutnya, ampas/sisa industri makanan 7,88 persen, biji-bijian berminyak 5,20 persen, dan kapal laut 4,57 persen. Sedangkana andil impor migas terhadap total impor yaitu sebesar 47,96 persen.
Ia mengatakan bahwa negara pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada April 2017 menurut kelompok negara utama berasal dari Uni Emirat Arab sebesar 43,96 juta dolar, Kuwait 21,99 juta dolar, Qatar 20,64 juta dolar, Australia 20,58 juta dolar. Selanjutnya, Jepang 14,36 juta dolar, dan Amerika Serikat 14,22 juta dolar.
"Jika dilihat menurut kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok negara utama lainnya yang mencapai 135,74 juta dolar, kemudian diikuti Asean 44,77 juta dolar dan Uni Eropa 7,79 juta dolar," tambahnya.(Ant)
Nilai Impor Lampung Turun
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum saat memberikan keterangan kepada wartawan (FOTO:ANTARA Lampung/Ist)
