13 tewas dalam pertempuran terbaru di Kunduz

id Afganistan, Perang Afghanistan

13 tewas dalam pertempuran terbaru di Kunduz

Tentara Afghanistan berjalan di kawasan Chardarah Provinsi Kunduz (21/05/2015)/File ( AFP)

Kunduz, Afghanistan (Antara/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 13 orang --10 gerilyawan dan tiga personel keamanan-- telah tewas saat bentrokan dalam perebutan kekuasaan Kabupaten Imam Sahib di Provinsi Kunduz Utara memasuki hari kedua pada Senin, kata Gubernur Amanudin Qurishi.
         
Gerilyawan Taliban, kata gubernur wilayah tersebut, melancarkan serangan terkoordinasi pada Ahad (4/6) untuk menguasai Kabupaten Imam Sahib. Tapi rencana mereka telah digagalkan saat gerilyawan meninggalkan 10 mayat teman mereka dan merawat delapan orang yang cedera. Pasukan pemerintah terus membersihkan daerah tersebut.
        
Gerilyawan Taliban belum mengeluarkan komentar mengenai situasi itu, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin sore. Namun, warga setempat mengatakan banyak keluarga telah meninggalkan rumah mereka dan pergi ke tempat yang lebih aman.
        
Dalam peristiwa terpisah, polisi Afghanistan telah menggagalkan penyelundupan batu mulia di Provinsi Nangarhar di Afghanistan Timur dan mencokok tiga orang dalam peristiwa tersebut, kata Kementerian Dalam Negeri di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan pada Senin.
        
"Satuan polisi telah menggagalkan penyelundupan 5.210 kilogram batu mulia di jalan yang menghubungkan Ibu Kota Afghanistan, Kabul, dengan Kota Torkham di perbatasan dan menangkap tiga tersangka penyelundup," kata pernyataan tersebut.
        
Torkham adalah kota kecil perbatasan yang menghubungkan Kota Jalalabad di Afghanistan Timur ke Peshawar di Pakistan.
        
Namun pernyataan itu tidak menjelaskan jenis batu mulia yang akan diselundupkan dan harganya.
        
Penyelundup, kelompok bersenjata yang tidak bertanggung-jawab, tokoh tangguh dan gerilyawan bersenjata di Afghanistan secara tidak sah mengeksploitasi batu berharga seperti zamrud, Ruby dan Lapis Lazuri serta menyelundupkan batu mulia tersebut ke luar negeri yang dirongrong konflik itu.

Antara/Xinhua-OANA
Penerjemah : Chaidar