Jenderal bintang satu ditugaskan di Km 66 Tol Cipularang

id Mudik, tol, Cipularang

Jenderal bintang satu ditugaskan di Km 66 Tol Cipularang

Jembatan Cisomang (ANTARA/Wahyu Putro A)

Jakarta (Antara Lampung) - Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Pol Unggung Cahyono mengatakan Korlantas akan menempatkan seorang jenderal bintang satu atau berpangkat Brigjen di kilometer 66 Tol Cipularang untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas di tol tersebut selama berlangsungnya Operasi Ramadniya 2017.    
   
Tidak hanya di kilometer 66 Tol Cipularang, Korlantas juga akan menempatkan seorang perwira menengah berpangkat Kombes di kilometer 71, kata Unggung dalam diskusi bertajuk Persiapan Mudik yang Aman dan Nyaman, di Jakarta, Jumat.
        
"Di KM 66, para petugas akan dipimpin oleh perwira tinggi berpangkat Brigjen yang akan bertindak sebagai wasit. Di KM 71 dipimpin oleh Kombes," katanya.
        
Para perwira tersebut berwenang untuk melakukan pengalihan arus lalu lintas dan mengarahkannya ke jalan alternatif jika terjadi kemacetan di jalur tol.
        
Menurut dia, mulai kilometer 14 Tol Cipularang hingga kilometer 66 akan dilakukan rekayasa lalu lintas berupa kontraflow bila terjadi kepadatan arus kendaraan dalam Ops Ramadniya.
        
"Mulai km 14 ada kontraflow sampai km 66. Terus sampai ke Bandung dan terus ke Cipali," katanya.
        
Selain itu, Polri juga akan mengerahkan 1.107 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) untuk menertibkan arus lalu lintas bila terjadi kemacetan di jalur tol tersebut.
   
"Ribuan siswa Setukpa akan dikerahkan sebagai pagar betis bila terjadi bottleneck di tol tersebut," katanya.
        
Sementara seiring dibukanya jalur Tol Pejagan-Pemalang dan Semarang-Batang selama mudik, Polri memprediksi kemacetan akibat arus mudik akan bergeser dari pintu keluar tol di Brebes Timur ke wilayah Gringsing, Batang, Jawa Tengah.
        
Jalur tol Batang-Gringsing memiliki panjang 40 kilometer. Rencananya jalan tol dengan dua lajur akan digunakan pada arus mudik H-10 Lebaran. "Jalur tol ini akan dibuka jika jalur Pantura Batang mengalami kepadatan," katanya.
        
Operasi pengamanan kegiatan Idul Fitri 1438 Hijriah atau Operasi Ramadniya dilaksanakan selama 16 hari sejak 21 Juni hingga 6 Juli 2017.
        
"Kami koordinasi dengan polda-polda terdekat untuk membantu mengamankan arus kendaraan di wilayah Pantura yang memang selalu lebih padat dibanding wilayah lain," katanya.

ANTARA