Bupati Lampung Timur Minta Warga Lestarikan Budaya

id bupati lamtim dan

Bupati Lampung Timur Minta Warga Lestarikan Budaya

Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim turut menari Tari Abung Siwo Migow pada Festifal Bagawi Adat Lampung yang digelar di halaman utama Kantor Pemkab Lampung Timur, Minggu (14/5) (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Segala suku yang ada dan tinggal di Lampung Timur berkewajiban melestarikan adat dan budaya yang ada di Lampung Timur, ujar Bupati...
Sukadana, Lampung Timur  (ANTARA Lampung) - Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim meminta warganya yang beragam latar belakang untuk melestarikan adat dan budaya yang ada di daerah itu.

"Segala suku yang ada dan tinggal di Lampung Timur berkewajiban melestarikan adat dan budaya yang ada di Lampung Timur, " ujar Chusnunia Chalim di Sukadana Lampung Timur, Minggu dalam sambutanya pada Festifal Bagawi Adat Lampung yang digelar di halaman utama Kantor Pemkab Lampung Timur.

Chusnunia Chalim mencuplik sebuah peribahasa "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung" yang berarti haruslah mengikuti dan menghormati adat istiadat di tempat tinggal.

Dia pun meminta warganya yang beragam suku dan adat tersebut untuk saling menghargai dan menghormati.

"Karena disitulah kita tinggal kita harus menghormati adat dan budayanya, " ujar mantan anggota Komisi IX dan X DPR RI ini lagi.

Arly Rasyid, Kepala Bagian Humas Pemkab Lampung Timur, mengatakan Festifal Begawi Adat Lampung merupakan salah satu dari 22 paket wisata yang diluncurkan Pemkab Lampung Timur sepanjang tahun 2017.

Dia menjelaskan Festifal Begawi Adat Lampung digelar bertujuan menggali dan mengembangkan nilai budaya masyarakat Lampung, memasyarakatkan budaya dan adat istiadat Lampung ke semua lapisan masyarakat.

Dia menyebutkan prosesi Festifal Begawi Adat Lampung ini diantaranya menampilkan adat dan budaya masyarakat lampung seperti Tari Pedang dan prosesi adat Mardiney.

Tari Pedang ini menurut dia mengandung filosofi para pendekar sejati nan gagah berani yang siap mengamankan sang raja demi menuju masyarakat adil dan makmur.

Sedang prosesi adat Mardini bercerita dua kelompok masyarakat adat yang bertemu di depan balai kencana adat dan membawa dua pegawai, masing-masing mereka berpantun bersahut.

Lalu prosesi adat lainya Sirih Pinang, Tari Pengiakew Mudo, Tari Pengiakew Meghanai, Tari Anak Ratu Dipuccak, Tari Abung Siwo Migow, Tari Mulei Meghanai, Tari Turun Mandei, Tarei Tuho, prosesi Nerapken Adek.


  (ANTARA).