Polda Lampung Optimalkan Razia Narkoba di Perbatasan

id kapolda lampung dan pilkada, irjen sudjarno, kapolda lampung, pengamanan pilkada

Polda Lampung Optimalkan Razia Narkoba di Perbatasan

Ilustrasi razia polisi (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Kami juga sering menggelar razia di wilayah pintu gerbang perbatasan....
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Kepolisian Daerah Lampung terus mengoptimalkan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba terutama di perbatasan wilayah baik daratan maupun perairan.

"Kami juga sering menggelar razia di wilayah pintu gerbang perbatasan," kata Kapolda Lampung Irjen Sudjarno, di Bandarlampung, Jumat.

Ia menjelaskan, banyak upaya yang telah dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba seperti melakukan razia di pintu perbatasan wilayah Lampung dan Sumatera Selatan.

Wilayah Lampung terletak di ujung selatan Pulau Sumatera dan sekaligus pintu gerbang dari Sumatera ke Pulau Jawa dan sebaliknya, sehingga kerap menjadi lokasi transit narkoba.

Polda Lampung akan terus mengoptimalisasi razia, sehingga mata rantai peredaran narkoba bisa putus.

Menurut Kapola Lampung itu, dalam pengungkapan kasus narkoba, pihaknya mengalami berbagai kendala seperti situasi alam yang sulit dijangkau karena jauh dari pusat kota dan juga kondisi jalanan yang tidak diaspal.

"Jalurnya banyak yang sulit dijangkau karena balum diaspal atau masih berlumpur," kata dia.

Lalu, jalur perairan dengan sungai yang lebar dan dalam berarus deras, sehingga menyulitkan kendaraan air jenis klotok.

Selain itu, ia melanjutkan, banyak jalur tikus yang dibuat insidental sehingga susah dalam pemetaan.

Menurut Sudjarno, kasus narkoba di Provinsi Lampung pada triwulan pertama tahun 2017 meningkat bila dibandingkan pada triwulan pertama tahun 2016.

"Jika dibandingkan triwulan pertama tahun 2016 dan triwulan pertama tahun 2017 mengalami kenaikan kasus sebanyak 110 atau 34 persen," katanya lagi.

Dia menyebutkan, pada triwulan pertama tahun 2016 terdapat 320 kasus, lalu triwulan pertama tahun 2017 naik menjadi 430 kasus.

Namun untuk penyelesaian kasus pada triwulan pertama tahun 2016 sebanyak 320 kasus, jika dibandingkan tahun 2017 lebih tinggi sebanyak 110 kasus atau 34 persen.   (ANTARA)