BI: Deflasi Bandarlampung Dipicu Koreksi Harga Pangan

id kepala kantor perwakilan, bank indonesia, arief hartawan

BI: Deflasi Bandarlampung Dipicu Koreksi Harga Pangan

Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Arief Hartawan (FOTO:ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyatakan bahwa pada April 2017, Provinsi Lampung kembali mengalami deflasi yang dipicu oleh koreksi harga beberapa komoditas pangan.

"Deflasi pada April tercatat sebesar 0,21 persen (month to month) lebih dalam dari bulan sebelumnya yang mencatat deflasi sebesar 0,10 persen (mtm)," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Arief Hartawan di Bandarlampung, Rabu.

Ia menyebutkan, sebagaimana deflasi sebelumnya, turunnya harga pangan (volatile food) terjadi karena ketersediaan pasokan yang memadai di Kota Bandarlampung dan Metro, seiring dengan musim panen di sejumlah sentra produksi.

Menurutnya, tekanan inflasi yang rendah juga didukung oleh terjaganya inflasi kelompok inti (core) yang hanya meningkat sebesar 0,01 persen(mtm) seiring dengan belum kuatnya permintaan domestik.

Sebaliknya, lanjut dia, untuk inflasi kelompok administered prices mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yakni tercatat sebesar 1,36 persen (mtm).

"Tekanan inflasi pada kelompok `administered prices` terutama masih dipicu oleh kebijakan penyesuaian tarif listrik rumah tangga mampu 900 VA tahap II, khususnya pelanggan pasca-bayar," ujarnya.

Secara kumulatif empat bulan pertama tahun 2017, inflasi Provinsi Lampung tercatat cukup moderat yakni sebesar 1,06 persen (ytd) dan secara tahunan mencapai 4,26 persen (year on year).

Realisasi inflasi Provinsi Lampung pada April tersebut sedikit di atas angka inflasi IHK nasional yang tercatat sebesar 4,17 persen (yoy), tetapi masih lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi IHK di Provinsi Sumatera sebesar 5,18 persen (yoy).

Deflasi yang terjadi April 2017 kembali dipicu oleh penurunan harga yang terjadi pada sejumlah komoditas kelompok pangan/volatile foods. Komoditas yang mengalami koreksi harga adalah cabai merah dan bawang merah dengan sumbangan masing-masing sebesar minus 0,24 persen dan minus 0,22 persen.

Koreksi harga cabai merah antara lain dipengaruhi oleh peningkatan pasokan seiring dengan berlangsungnya panen di Kabupaten Lampung Barat.

Sementara itu, pasokan bawang merah yang sebelumnya hanya mengandalkan dari Brebes juga mulai meningkat seiring dengan suplai bawang dari Wonosobo dan Banjarnegara yang sudah mulai masuk ke pasaran.(Ant)