Yohana Yembise: Perempuan Harus Jadi Penggerak Perubahan

id menteri pppa dan ahri kartini

Yohana Yembise: Perempuan Harus Jadi Penggerak Perubahan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise (KemenPPPA)

...Kartini adalah simbol perjuangan perempuan Indonesia yang mampu bangkit dari kungkungan budaya patriarki...
Sawahlunto, Sumatera Barat (ANTARA Lampung) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise mengatakan Perempuan Indonesia harus tampil ke depan menjadi motor penggerak perubahan.

Untuk itu sebagai perempuan Indonesia patut memunculkan sosok Kartini dalam dirinya.

"Peringatan Hari Kartini merupakan momentum sangat baik untuk merefleksikan betapa perempuan merupakan sosok yang sangat berperan penting dalam kemajuan sebuah bangsa," kata Yohana pada saat perayaan Hari Kartini di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat.

Dia mengatakan Kartini adalah simbol perjuangan perempuan Indonesia yang mampu bangkit dari kungkungan budaya patriarki.

Kartini dengan gigih menyuarakan hak-hak kesetaraan dan mengangkat derajat perempuan melalui pendidikan meski pada saat itu pendidikan bagi perempuan sangat dibatasi karena anggapan bahwa derajat perempuan dianggap paling rendah dibandingkan laki-laki.

Saat ini, kata dia, perempuan telah mendapatkan akses untuk mengenyam pendidikan dan juga perempuan telah bebas bekerja di segala bidang.

"Perubahan yang sangat pesat ini tidak terlepas dari perjuangan para pendahulu kota yang telah meletakkan dasar-dasar dan pijakkan untuk mengangkat harkat dan martabat perempuan," kata dia.

Dia mengatakan perempuan Indonesia perlu ditingkatkan peranannya dalam pembangunan. Potensi ini harus mampu dikelola dan diarahkan dengan baik dalam menyukseskan pembangunan.

Penduduk Indonesia berjumlah kurang lebih 255 juta dan merupakan negara keempat berpenduduk terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika.

Sekitar 49,75 persen dari jumlah tersebut adalah perempuan, berdasarkan data profil perempuan Indonesia, dari jumlah tersebut 65,71 persen perempuan berada pada usia produktif 1565 tahun tetapi belum berperan optimal karena kualitas hidup dan tingkat pendidikan yang rendah.

Untuk melindungi perempuan Indonesia KemenPPPA telah mencanangkan tiga isu prioritas yang dikenal dengan "Three Ends" yaitu akhiri kekerasan perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia dan akhiri ketidakadilan akses eknoomi terhadap perempuan. (Ant)