Bahu Nasdem Lampung Kecam Penyiraman Air Keras

id wahrul fauzi silalahi ketua bahu nasdem

Bahu Nasdem Lampung Kecam Penyiraman Air Keras

Ketua Bahu NasDem Lampung Wahrul Fauzi Silalahi (FOTO:ANTARA Lampung/Ist))

...Kami yakin pelaku itu adalah orang suruhan yang tidak mau melihat negeri ini sembuh dari penyakit korupsi, khususnya dalam penyelidikan kasus megakorupsi KTP elektronik, ujar Wahrul...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Badan Advokasi Hukum (Bahu) Dewan Pimpinan Wilayah Partai NasDem Provinsi Lampung mengecam aksi penyiraman air keras dialami penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan yang dinilai sebagai tindakan biadab.

Ketua Bahu NasDem Lampung Wahrul Fauzi Silalahi, di Bandarlampung, Selasa malam, mengharapkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian segera menangkap pelaku dan memberi hukuman seberat-beratnya.

"Kami yakin pelaku itu adalah orang suruhan yang tidak mau melihat negeri ini sembuh dari penyakit korupsi, khususnya dalam penyelidikan kasus megakorupsi KTP elektronik," ujar Wahrul yang juga mantan Direktur LBH Bandarlampung itu pula.

Bahu NasDem, lanjut Wahrul, akan terus mendukung penuh upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK.

"Khusus kepada Novel Baswedan dan keluarga, kami akan selalu mendoakan mereka untuk selalu kuat dan bertahan dalam melawan pihak-pihak yang terus merongrong negeri ini dengan korupsi," ujarnya lagi.

Kecaman atas tindakan penyiraman air keras dialami penyidik KPK Novel Baswedan itu juga mendapatkan reaksi keras dan kecaman dari berbagai pihak di Lampung. Suara kecaman antara lain disampaikan melalui media sosial.

Salah satunya, aktivis antikorupsi di Lampung Ahmad Yulden Erwin menilai Novel Baswedan adalah sosok yang tak mau dirinya disebut pejuang gerakan antikorupsi, apa lagi pahlawan.

"Ia tak membutuhkan puja-puji itu. Saya yakin ia hanya ingin korupsi yang telah merajalela puluhan tahun di negeri ini lenyap. Tetapi, tadi pagi saya dengar kabar wajahnya disiram air keras, dan sedih sekali mengetahui kemungkinan ini, matanya akan cacat atau setidaknya mengalami gangguan penglihatan permanen," ujar pegiat Gerakan Anti Korupsi (Gerak) dan pernah aktif di Komite Anti Korupsi (KoAK) Lampung itu pula.

"Siapa pun pihak yang telah menyerangnya dengan tindakan keji itu, saya yakin adalah mereka yang tak rela korupsi terhapus dari negeri ini," ujar Erwin pula.

Sejumlah pihak di Lampung lainnya menegaskan bahwa pemberantasan korupsi mustinya didukung semua pihak, sehingga peran dan fungsi KPK juga harus diperkuat, bukan malah dilemahkan.(Ant)