Perpustakaan Desa Muara Gading Mas Dibantu Buku

id m farid pengelola perpusdes lamtim, lampung timur, perpustakaan desa

Perpustakaan Desa Muara Gading Mas Dibantu Buku

Muhamad Faried pengelola Perpustakaan Desa di Desa Muara Gading Mas Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur sedang merapihkan buku, Senin (27/3) (FOTO:ANTARA Lampung/Muklasin)

...Kalau cuaca cerah, tidak kurang dari 60 anak-anak ke sini untuk membaca dan belajar, kata Farid...
Muara Gading Mas, Lampung Timur  (ANTARA Lampung) - Perpustakaan Desa di Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung mulai mendapat perhatian dan bantuan terutama buku dari berbagai pihak.

M Farid, Ketua Pengelola Perpustakaan Desa Muara Gading Mas saat ditemui di perpustakaan desa, Senin, mengaku sejak diberitakan oleh Kantor Berita Antara dan Metro TV pada 2016, perpustakaan desa tersebut mulai dilirik berbagai pihak, di antaranya mendapatkan perhatian berupa bantuan sejumlah buku.

"Sekarang lumayan sudah banyak perhatian, seperti bantuan buku semenjak diberitakan Antara dan Metro TV beberapa waktu lalu," kata Farid.

Menurut dia, sebelumnya perpustakaan desa itu sangat minim perhatian. "Ada perhatian seperti dari Dinas Perpusatakaan Daerah, tapi minim namun semenjak diwartakan banyak yang memberi perhatian," kata dia lagi.

Farid menyebutkan setelah muncul pemberitaan tentang kondisi dan aktivitas perpustakaan desa yang ramai dikunjungi anak nelayan itu, bantuan pun mengalir seperti bantuan buku dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

"Bantuan yang diberikan Perpustakaan Nasional RI sebanyak 959 buah buku. Buku yang diberikan seperti buku agama, buku bacaan buat anak-anak, buku bacaan buat remaja,novel dan masih banyak lagi," ujar dia.

Bantuan lain datang dari Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) dan Bill & Melinda Gates Foundation (B&MGF atau Gates Foundation) yayasan swasta yang beroperasi secara transparan terbesar di dunia yang didirikan oleh Bill dan Melinda Gates dan bermarkas di Seattle, Washington, Amerika Serikat.

"Bantuan dari yayasan itu berupa tiga unit komputer dan pelatihan pengembangan serta pengelolaan perpustakaan bagi pengelola perpustakaan. Pelatihan sudah digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lampung Timur beberapa hari yang lalu,".

Perpustakaan atau taman baca di desa nelayan itu setiap hari dipadati pengunjung.

"Kalau cuaca cerah, tidak kurang dari 60 anak-anak ke sini untuk membaca dan belajar," kata M Farid.

Menurut dia, adanya perpustakaan desa menambah minat baca anak-anak di desanya.

Anak-anak tersebut mendapatkan pelajaran tambahan berupa pelajaran komputer dan bahasa Inggris dari pengelola perpustakaan.

Ia menyebutkan, jumlah buku yang tersedia di perpustakaan tersebut baru sekitar 100 judul yang berasal dari sumbangan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Lampung Timur.

"Jadi kami masih kekurangan buku untuk menambah koleksi," ungkapnya.

Kepala Desa Muara Gading Mas, Wahono membenarkan banyak perhatian dari berbagai pihak kepada perpustakaan desa yang berada di samping kantor desanya itu.

Bahkan Wahono mengaku belum lama ini dihubungi staf kepresidenan yang meminta dirinya dan staf perpustakaan desa M Farid ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

"Saya dihubungi staf Sekretariat Negara ditanya tentang perpustakaan desa dan akan diundang untuk bertemu Presiden Jokowi, namanya yang menelepon Pak Widodo," katanya pula.

Namun menurut dia belum ada kepastian tentang undangan tersebut. "Tapi belum dihubungi lagi, jadi atau tidaknya," katanya.

Gagasan membangun perpustakaan berawal dari keperihatinan melihat anak-anak di desa yang putus sekolah dan minim kegiatan ditambah minim minat membaca.

"Kebetulan perpustakaan menjadi program kami, karena kami melihat minat baca anak-anak di sini minim, dan diusulkan untuk dibangun, jadi perpustakaan dibangun 2014 dari bantuan dana CSR sebuah perusahaan migas, dan secara resmi mulai dibuka sejak Mei 2016," katanya.

Ia menjelaskan, resep mengajak anak-anak agar mau mengunjungi perpustakaan dengan meminta perangkat desa mengimbau warganya agar anak-anaknya mau belajar dan membaca di perpustakaan.

Selain itu, untuk merangsang anak-anak menjadi gemar membaca, anak juga diberikan kursus bahasa Inggris dan komputer secara gratis.

Ia pun berharap, pemerintah dan pihak-pihak yang peduli dapat memberikan tambahan koleksi buku dan sarana penunjang lainnya di perpustakaan desa itu.   (Ant)