DPRD Jawa Tengah ke Lampung

id heri suliyanto dan dprd jateng

DPRD Jawa Tengah ke Lampung

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung Heri Suliyanto, saat menerima cinderamata dari Komisi II DPRD Jawa Tengah. (Humas Pemprov Lampung)

... saat ini Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan produksi gula dengan menambah areal perkebunan dan meningkatkan produktivitas tanaman, kata Heri...
Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Komisi B DPRD Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung terkait penyusunan raperda tentang Peningkatan Rendeman dan Hablur Tanaman Tebu dan raperda tentang Usaha Peningkatan Produksi Gula dan Produksi Tebu.

Kunjungan kerja anggota Komisi B DPRD yang di Ketuai Chamim Irfani itu, diterima oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setprov Lampung Heri Suliyanto dengan didampingi anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Gedung Pusiban, Bandarlampung, Kamis (9/3).

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setprov Lampung Heri Suliyanto mengatakan bahwa saat ini Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan produksi gula dengan menambah areal perkebunan dan meningkatkan produktivitas tanaman.

"Salah satunya dengan melakukan intensifikasi perkebunan seluas 13.224 ha yang tersebar di seluruh Provinsi Lampung," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Lampung juga terus berupaya melakukan percepatan pembangunan baik yang melibatkan pemerintah pusat maupun daerah dalam rangka mendukung pengembangan tebu dan gula serta komoditas perkebunan lainnya di daerah ini.

"Hingga sekarang Pemerintah Provinsi Lampung belum memiliki raperda tentang Peningkatan Rendeman dan Hablur Tanaman Tebu serta raperda tentang Usaha Peningkatan Produksi Gula dan Produksi Tebu. Untuk itu kami menyambut baik kunjungan ini dan berharap dapat bersama-sama melakukan koordinasi dan sinkronisasi sebagai bahan masukan dalam kerangka penyusunan raperda tersebut dan kemajuan produksi tebu dan gula di provinsi masing-masing," jelasnya.

Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Chamim Irfani menjelaskan bahwa kunjungannya ke Provinsi Lampung dilakukan dalam rangka menggali informasi terkait sektor komoditas gula Lampung guna menyusun perda terkait produktivitas gula di Jawa Tengah.

"Lampung dipilih dalam kunjungan ini dikarenakan tercatat sebagai salah satu daerah produksi gula terbesar di Indonesia atau sekitar 38 persen produksi gula nasional ditopang oleh Lampung," ungkapnya.

Chamim menambahkan bahwa keberadaan perda terkait produktivitas gula sangat penting mengingat banyaknya permasalahan gula dari hulu hingga hilir yang terjadi di Jawa tengah.

Menurutnya, pabrik gula yang ada di Jawa Tengah merupakan pabrik-pabrik peninggalan Belanda dengan masih menggunakan tenaga uap, selain itu benih-benih gulanya menghasilkan produksi gula yang tidak sesuai dengan standarisasi pabrik sehingga banyak petani merugi.

"Saat ini lahan perkebunan gula di Jawa Tengah sekitar 70 ribu hektare, sedangkan yang berproduksi hanya sekitar 17 ribu ha, sehingga kami mengharapkan dengan kunjungan ini dapat memberikan informasi kepada petani gula di Jawa Tengah terkait proses pemilihan benih, perawatan dan produksi gula yang sesuai standar pabrik serta mendorong BUMN untuk melakukan revitalisasi terhadap mesin pabrik gula," tuturnya.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas mengatakan bahwa total perkebunan tebu di Provinsi Lampung sekitar 120 ribu ha dengan total produksi 743 ribu ton per tahun dan didukung oleh enam pabrik gula yang terdiri atas milik negara dan swasta.

Namun demikian, pihaknya juga terus menghadapi tantangan terkait pengembangan tebu di Provinsi Lampung, salah satunya yakni masalah keterbatasan lahan dan daya saing antar komoditas perkebunan lainnya, mengingat. Lampung juga ditargetkan menjadi basis produski padi, jagung, singkong, dan kedelai oleh pemerintah pusat.

"Kami juga berharap kunjungan ini dapat saling tukar informasi dan diskusi terkait pengembangan perkebunan tebu di daerah masing-masing sehingga bermanfaat bagi kemajuan produksi perkebunan tebu dan komoditas perkebunan lainnya," tambahnya.  (Ant)