Gubernur Lampung Buka Festival Panen Padi 2017

id Festival Panen Raya Lampung Timur, Festival Panen Raya, Wisata Lampung Timur, Lampung Timur

Gubernur Lampung Buka Festival Panen Padi 2017

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bersama Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur melaksanakan rangkaian Festival Panen Raya 2017, di Lapangan Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (2/3). (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Raman Utara, Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Festival Panen Padi 2017, satu dari berbagai rangkaian festival sepanjang tahun yang digelar di Desa Ratna Daya, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (2/3), dibuka oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo.

Pemerintah Kabupaten Lampung Timur sepanjang 2017 ini berencana menggelar 22 festival wisata yang dijadwalkan dilaksanakan pada sejumlah wilayah di kabupaten ini, sebagai ajang promosi bagi wisatawan agar berkunjung ke Lampung Timur.

Pembukaan Festival Panen Padi 2017 di Lampung Timur itu, dihadiri pula Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim, Wakil Bupati Zaiful Bokhari, Danrem 043 Garuda Hitam Kol Inf Hadi Basuki, dan Kapolres Lampung Timur AKBP Harseno.

"Ini adalah salah satu festival yang digelar dari 22 festival wisata yang akan digelar selama tahun 2017 di Lampung Timur," kata Chusnunia Chalim, Bupati Lampung Timur.

Menurutnya, alasan penyelenggaran festival itu adalah karena Lampung Timur adalah penyokong produksi padi di Provinsi Lampung, dan alasan kedua warga Lampung Timur sebagian besar bekerja sebagai petani.

"Kita ingin menghargai dan menghormati petani dan melalui festival ini, produksi padi petani Lampung Timur juga meningkat sekitar 10 persen, dan mendapat apresiasi dari Kementerian Pertanian," kata Chusnunia lagi.

Dia mengharapkan melalui festival wisata ini mampu menumbuhkan sektor pariwisata, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi warganya.

Pemkab Lampung Timur, kata Bupati, menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Lampung atas dukungan selama ini untuk menyokong peningkatan produksi pertanian Lampung Timur.

Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengapresiasi 22 paket festival wisata yang digelar Pemkab Lampung Timur sebagai upaya mengubah stigma negatif yang disandang daerah ini. Tapi, menurut dia, sebenarnya daerah ini adalah daerah yang aman dan menarik, jauh dari stigma buruk.

Ridho juga berpesan soal Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang terdapat di Lampung Timur. Menurut dia, TNWK ini bisa dikembangkan karena akan dijadikan satu paket wisata dengan festival wisata Krakatau.

Kepala Bagian Humas Pemkab Lampung Timur Arly Rasyid mengatakan, dalam pelaksanaan Festival Panen Padi 2017 diisi sejumlah kegiatan untuk meramaikan acara ini, di antaranya atraksi kuda lumping, senam lansia, festival musik lesung, dan berbagai jenis lomba, seperti lomba tebak hasil panen raya, lomba tebak ukuran sawah, lomba joget di sawah, dan lomba menangkap bebek, serta panen padi bersama.

Festival ini juga diramaikan arak-arakan puluhan gerobak hias dari tiap kecamatan yang menampilkan komoditas unggulan pertanian, seperti jagung, pisang, kopi, kelapa, dan berbagai jenis tanaman buah lainnya.

Sukatno (35), peserta arak-arakan dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Marga Sekampung, Kecamatan Sekampung menyambut gembira diadakan Festival Panen Padi ini. Dia meminta acara serupa digelar setiap tahun.

"Manfaat kegiatan ini bisa mempromosikan komoditas pertanian kami, karena Lampung Timur tempatnya hasil pertanian," kata Sukatno lagi.

Dia berharap dengan adanya festival ini membuat Pemprov Lampung lebih memperhatikan kesejahteraan petani.

"Kami petani di sini berharap ada dampak ke petani dengan digelar acara ini, seperti menaikkan harga gabah basah dari Rp3 ribu menjadi Rp4 ribu per kilogram," ujarnya pula.

Pemkab Lampung Timur telah meluncurkan Paket Wisata 2017 untuk menarik para wisatawan berkunjung ke daerah ini, sekaligus mempromosikan objek wisata yang ada.

Agenda paket wisata yang diluncurkan Pemkab Lampung Timur berlangsung sejak Maret hingga akhir tahun 2017.

Agenda wisata itu, antara lain Festival Panen Padi (2/3) bertujuan meningkatkan produktivitas padi di Lampung Timur, sebagai upaya untuk menumbuhkembangkan tanaman padi sebagai komoditas utama di Lampung Timur sehingga menjadi daerah yang berswasembada pangan. Pesertanya adalah petani, masyarakat, pelajar, pemerintah, dan dunia usaha.

Selain itu, Lamtim BMX Festival (19//3) bertujuan menumbuhkembangkan semangat dan pola hidup sehat di tengah masyarakat dengan aktivitas bersepeda. Pesertanya masyarakat, Komunitas Sepeda Indonesia, pelajar, pemerintah, dan dunia usaha. Lokasi di Islamic Center Kota Sukadana. Jenis lomba XC dan freestyle.

Selanjutnya, Festival Kicau Burung (26/3) bertujuan melestarikan dan menyalurkan seni dan bakat para penghobi burung berkicau, melestarikan budaya keunikan dan suara burung berkicau. Pesertanya klub penggemar burung berkicau, komunitas fotografi, dan industri kreatif di bidang burung berkicau.

Lokasi festival itu di Kecamatan Way Jepara. Jenis lomba kicauan terpanjang di satu tempat, dan kicauan terpanjang pindah tempat.

Pemkab Lampung Timur mengagendakan pula Tasyakuran Laut (8/4) bertujuan melestarikan budaya nenek moyang sebagai bangsa pelaut yang menggantungkan perekonomian dari hasil laut dengan cara tradisional, dan tetap melestarikan lingkungan sebagai wujud syukur para nelayan agar hasil tangkapan ikan mereka lebih baik dari tahun yang lalu, dan menambah daya tarik wisata di Pantai Kerang Mas.

Lokasi festival itu di Kecamatan Labuhan Maringgai. Pesertanya para nelayan Labuhan Maringgai, pelajar, dan dunia usaha. Jenis lomba, yaitu menghias kapal, tumpeng, olahan makanan ikan, dan hiburan rakyat

Diagendakan pula Pekan Seni Lampung Timur (20/4) bertujuan meningkatkan dan memasyarakatkan kecintaan terhadap budaya Lampung Timur serta melestarikan dan penggalian nilai-nilai budaya dan seni di Lampung Timur maupun Lampung umumnya.

Lokasinya di Kecamatan Bandar Sribhawono, dan jenis lomba gitar tunggal, bebandung, dedana, pecak, Tari Piring, tamborin, Gending Sriwijaya, Tari Tortor, dan Jaipong.

Ada pula Mulei Meghanai (21/4), yaitu pemilihan mulei meghanai (bujang-gadis) tingkat Lampung Timur untuk menjaring duta pariwisata Kabupaten Lampung Timur. Pesertanya adalah pelajar SMA/SMK dan mahasiswa. Jenis lomba pemilihan mulei dan meghanai serta fashion show.

Pemkab Lampung Timur mengagendakan pula Begawi Adat Lampung (14/5) yang bertujuan menggali dan mengembangkan nilai budaya masyarakat Lampung, memasyarakatkan budaya dan adat istiadat Lampung ke semua lapisan masyarakat. Lokasi Kota Sukadana, dengan jenis lomba pemberian gelar adat kepada bupati/menteri pariwisata.

Berbagai festival maupun agenda wisata yang siap digelar lainya di Kabupaten Lampung Timur, seperti Festival Kuliner Ramadan (17-23 Mei 2017), Petualangan Motorcross (28/6), Gebyar Wisata Mudik (27-30/6), Festival Layang Layang (2/7), Festival Petik Lada (9/7), Festival Membaca (22/7), Festival Kuda Lumping (30/7), Festival Bersih Danau Beringin (11/8), Festival Dayung Way Bungur (13/8), Festival Musik Kreatif, (9/9), dan Festival Tari Melinting (23/9).

Masih ada lagi Festival Sepuluh Ribu Pohon (10/10), Festival Sepuluh Ribu Rebana (22/10), Festival Napak Tilas Purbakala (28/10), Festival Way Kambas (November 2017) yang selama ini menjadi andalan agenda tahunan pariwisata Lampung Timur dipusatkan di Taman Nasional Way Kambas.