Jembatan Timbang diaktifkan, Apindo dukung

id truk, jalinsum

Jembatan Timbang diaktifkan, Apindo dukung

Jalinsum Lampung makin cepat rusak karena dilintasi truk yang mengangkut barang jauh melebihi tonase yang diizinkan. (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Semarang (Antara Lampung) - Asosiasi Pengusaha Indonesia Jawa Tengah menyambut baik rencana pengaktifan kembali jembatan timbang oleh pemerintah.


"Keberadaan jembatan timbang ini baik, terutama untuk menjaga agar kondisi jalan raya selalu baik sehingga lancar digunakan pengguna jalan termasuk arus usaha," kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi di Semarang, Kamis.


Dia mengatakan selama ini masih banyak terjadi muatan barang yang terlalu berat yang akkhirnya melebihi kekuatan jalan sehingga kondisi jalan akan cepat rusak.


Meski demikian, pihaknya tidak memungkiri untuk menghemat ongkos operasional masih banyak perusahaan yang terpaksa mengirim barang melebihi kapasitas maksimal kendaraan.


"Misalnya tonase kendaraan tersebut maksimal 40 ton bisa dimuati hingga 50 ton. Masih banyak yang demikian," katanya.


Terkait hal itu, pihaknya mengimbau pelaku usaha tidak melakukan pelanggaran serupa karena dapat merugikan pihak lain.


Sementara itu, terkait dengan dibangunnya gudang untuk kelebihan barang pada kendaraan usaha, pihaknya kurang menyetujui karena hanya akan menambah biaya operasional perusahaan.


"Kalau kelebihan barang ini ditaruh di gudang kan artinya harus bongkar muat lagi. Untuk bongkar muat ini tenaganya tidak gratis, belum lagi pasti ada tarif gudang," katanya.


Daripada demikian pihaknya berharap pengusaha menaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Di sisi lain, pemerintah juga harus secara tegas menghapus praktik pungutan liar di jembatan timbang.


"Dengan begitu dua-duanya akan menaati peraturan yang ada, bukan hanya pengusaha tetapi juga oknum yang ada di jembatan timbang ini," katanya.


Untuk diketahui, pemerintah akan kembali menggunakan jembatan timbang sebagai antisipasi mencegah kerusakan jalan karena selama ini kerusakan jalan sering terjadi akibat angkutan yang memuat barang dengan beban berlebihan.


Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Arie Setiadi Moerwanto mengatakan untuk mencegah pungutan liar ini pemerintah berencana akan menyerahkan operasional jembatan timbang ke BUMN.


"Nantinya pengelolaan akan dilakukan oleh Sucofindo, diharapkan operasional dapat lebih tegas jika ada muatan yang melebihi tonase," katanya.
ANTARA