BPBD: 9.169 Rumah di Bandarlampung Terendam Banjir

id Banjir di Bandarlampung

BPBD: 9.169 Rumah di Bandarlampung Terendam Banjir

Wali Kota Bandarlampung Herman HN (berpeci) memantau wilayah terkena banjir akibat hujan Senin-Selasa (20-21/2). (FOTO: ANTARA Lampung/Ist)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung mencatat sebanyak 9.169 rumah terendam banjir di 15 kecamatan sejak Senin (20/2) sampai dengan saat ini.

"Itu data terakhir hingga hari ini (22/2) pukul 11.00 WIB, sampai sekarang kami masih mendata sebab pencatatan masih berjalan," kata Kepala BPBD Kota Bandarlampung, Eddy Haryanto, di Bandarlampung, Rabu.

Ia mengatakan, data yang masuk ke BPBD sampai dengan saat ini masih terus berjalan. Wilayah yang paling parah kondisinya adalah Kecamatan Telukbetung Selatan, Kecamatan Telukbetung Timur, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, dan Kecamatan Rajabasa.

"Total kerugian warga Kota Bandarlampung akibat bencana ini berkisar Rp4,5 miliar," katanya lagi.

Berdasarkan data dari BPBD Kota Bandarlampung, kecamatan yang mengalami kerugian terbanyak yakni Kecamatan Telukbetung Timur mencapai Rp1,3 miliar, Kecamatan Telukbetung Selatan Rp1,1 miliar, Kecamatan Tanjungkarang Pusat dan Kecamatan Telukbetung Barat masing-masing sekitar Rp500 juta.

"Kecamatan lainnya berkisar Rp25 juta hingga Rp300 juta, bentuk kerugian yang terjadi berupa material, infrastruktur dan lainnya," kata dia lagi.

Data yang dipakai berdasarkan laporan per kecamatan, sehingga akan terus bertambah seiring dengan beberapa lokasi yang masih sulit terdata.

Tidak ada korban jiwa akibat bencana alam ini, namun bencana alam yang terjadi bukan hanya banjir, tapi juga longsor di Jalan Pulau Seram RT01, LK 3, Kelurahan Jagabaya II, Kecamatan Way Halim, Kota Bandarlampung.

Longsor talut penahan air Kali Raman tersebut akibat volume air yang tinggi, sehingga menyebabkan tanah tergerus dan talut penahan bergeser beberapa meter ke badan kali.

Wali Kota Bandarlampung Herman HN menyatakan saat ini pemkot masih terus melakukan pendataan.

"Kami masih melakukan pendataan terhadap warga yang terkena musibah, dan saat ini pemkot memberikan bantuan berupa mi instan dan nasi bungkus," kata dia pula.