Desa Braja, desa yang ramai dikunjungi wisman

id hotel, wisata,Bandarlampung targetkan 1.000 kamar hotel

Desa Braja, desa yang ramai dikunjungi wisman

Wisman di Desa Braja Harjosari Kabupaten Lampung Timur (ANTARA LAMPUNG/Istimewa)

Desa Braja Selebah (Antara Lampung) - Desa Braja Harjosari di Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur mulai dikunjungi wisatawan mancanegara, setelah desa itu mulai 2016 mencanangkan diri sebagai desa wisata.
   
Misbakul Munir, Kepala Desa Braja Harjosari, di Lampung Timur, Rabu, menyebutkan mulai Senin hingga Selasa (14/2) sejumlah wisatawan asing yang yang kesemuanya adalah mahasiswa Asal Melbourne, Australia melakukan kunjungan lapangan ke desanya sekaligus berwisata.
   
Sebelumnya, menurut dia, banyak wisatawan mancanegara telah berkunjung ke desanya seperti dari Amerika, Australia, dan Kanada.
   
"Ada 10 mahasiswa asing asal negara Australia berkunjung ke desa kami sejak Senin hingga Selasa ini dan pada Rabu hingga Kamis akan ada kembali rombongan kedua," katanya.
    
Ia mengatakan konsep desa wisata yang diusung desanya adalah agrowisata dan wisata budaya. Pada kunjungan itu, para mahasiswa diajak menikmati wisata agro seperti memetik buah jambu kristal di ladang,  membuat jamur, membuat tungku,  menanam padi di sawah dan diajak mengamati satwa gajah yang masuk ke desa pada malam harinya.
    
Sedang wisata budayanya disuguhi tari daerah Lampung dan Bali.
    
"Pengakuan mereka merasa puas, kalau di tempat kita membuat jamur itu biasa tapi buat mereka membuat jamur secara tradisional luar biasa karena mereka terbiasa membuat jamur dengan cara modern.  Memetik buah jambu kristal dan memakanya langsung di lokasi membuat mereka senang," ujar kepala desa ini lagi.
   
Namun, menurut dia, umumnya para wisatwan asing ini paling menggemari wisata pengamatan satwa gajah liar yang masuk ke permukiman warga karena lokasi permukiman warga desa wisata ini yang dekat dengan kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas.
   
"Rata-rata mereka paling senang wisata pengamatan gajah, mereka rela menunggu pada malam hari sambil bakar-bakar ikan sambil menunggu gajah keluar dari hutan masuk ke perkampungan," kata Misbakul lagi.
   
Ia menyatakan pencanangan Desa Harjosari salah satu desa penyangga hutan TNWK  sebagai desa wisata merupakan hasil kerja sama dengan pihak TNWK dalam pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan TNWK.
   
Desa wisata ini menawarkan wisata agrowisata dan wisata budaya. Wisatawan yang berkunjung ke desa ini diajak terlibat langsung dengan aktivitas warganya. Di dalam desa ini tersedia pula home stay atau tempat tinggal di rumah-rumah warga desa setempat bagi wisatawan yang ingin menginap.

ANTARA