Seoul (Antara/Yonhap-OANA) - Korea Utara menembakkan peluru kendali jarak menengah ke Laut Timur, Minggu, untuk menguji kesiapan pasukannya dan tanggapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kata Kepala Staf Gabungan Militer Korea Selatan (JCS).
"Peledak itu kemungkinan berjenis Rodong atau perbaikan atasnya, tapi daya jangkaunya menunjukkan roket itu tidak mampu mencapai antarbenua atau berjenis ICBM," kata kepala JCS dalam pengarahan berita lima jam setelah Korut mengadakan uji tersebut.
Uji itu diselenggarakan di pangkalan udara Banghyon, wilayah barat, Provinsi Pyongan Utara.
Peluru kendali Rodong dikabarkan mampu menempuh jarak 1.500 kilometer atau dapat mencapai Korea Selatan dan Jepang.
Korsel dan AS tengah mengadakan penyelidikan bersama untuk mengetahui jenis rudal yang diuji coba Korut, kata JCS.
JCS tidak mengesampingkan kemungkinan, Korut meluncurkan rudal jenis baru.
Militer Korsel itu turut mengatakan, rudal ditembakkan dari dataran curam, dan meluncur hingga ketinggian 550 kilometer kemudian terbang sejauh 500 km sebelum akhirnya jatuh ke perairan di wilayah timur.
Peluncuran rudal itu merupakan uji coba pertama Korut sejak Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari.
Kegiatan itu juga provokasi pertama Korut pada tahun ini.
Korsel, AS, dan Jepang mengecam keras uji rudal dan provokasi lain yang berulang kali dilakukan Korut, kata tiga negara itu dalam jumpa pers.
"Peluncuran peluru kendali adalah pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Korut tampaknya ingin menunjukkan pada dunia kemampuannya mengembangkan teknologi rudal dan nuklir," kata JCS via pesan singkat telepon.
"Kegiatan itu memperlihatkan ketidak-bernalaran pemerintah pimpinan Kim Jong-un, yang terobsesi dengan pembangunan nuklir dan rudal. Provokasi berulang kali dilakukan Korut hanya akan meneguhkan sikap masyarakat internasional untuk menghapus program nuklir di negara itu," kata Kementerian Luar Negeri Korsel.
Dalam jumpa pers di Florida, Jumat waktu setempat, Trump mengatakan, AS akan mendukung 100 persen sikap Jepang yang menentang uji rudal Korut.
Berita Terkait
Dosen FMIPA Unila raih penghargaan "Best Oral Presentation" dalam konferensi Internasional di Korea Selatan
Rabu, 24 April 2024 6:23 Wib
Indonesia bertemu Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23
Selasa, 23 April 2024 5:45 Wib
Pelatih Korsel U-23 terkesan dengan penampilan anak asuhnya
Sabtu, 20 April 2024 10:30 Wib
Piala Asia U-23: Jepang dan Korea Selatan melaju ke perempat final
Sabtu, 20 April 2024 5:31 Wib
Presiden Korsel sebut penambahan sekolah kedokteran minimal 2.000
Senin, 1 April 2024 12:39 Wib
Korea Selatan hancurkan Thailand 3-0
Selasa, 26 Maret 2024 23:12 Wib
Kualifikasi PD-Arab Saudi dan Jepang amankan kemenangan tipis
Jumat, 22 Maret 2024 19:09 Wib
Jepang menang tipis 1-0 atas Korea Utara
Kamis, 21 Maret 2024 22:39 Wib