AS akan jaga "wilayah internasional" di Laut China Selatan

id Laut China Selatan, AS, China

AS akan jaga "wilayah internasional" di Laut China Selatan

Kapal induk tunggal China melaksanakan pelatihan di Laut China Selatan (ndtv.com/file)

Beijing (Antara/Reuters) -  China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan. Perairan yang menjadi jalur militer strategis dan kaya sumber daya perikanan, minyak dan gas itu juga diklaim oleh Malaysia, Vietnam, Taiwan, Brunei, dan Filipina.
        
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dalam sidang bersama Senat mengatakan, China tidak dapat diberi akses masuk ke pulaunya di Laut China Selatan.
        
Gedung Putih juga berjanji akan menjaga "wilayah internasional" di perairan tersebut.
        
Kebijakan tersebut berisiko memicu konfrontasi bersenjata dengan China, negara yang memiliki senjata nuklir.
        
Media pemerintah China menyebut, AS akan menyulut perang jika menutup akses negara itu ke pulau buatannya di Laut China Selatan.
        
Pulau tersebut dibuat dari susunan karang dan dijadikan tempat pemasangan sistem persenjataan China.
        
Namun pernyataan media itu tidak mewakili sikap atau kebijakan pemerintah China.
        
Meski demikian, pandangan dalam media pemerintah kemungkinan menunjukkan sikap para pejabatnya.
        
Koran berbahasa Inggris China Daily mengatakan dalam tajuknya, Senin, komentar Mattis seperti penyejuk di tengah tingginya kekhawatiran banyak pihak bahwa perang kemungkian terjadi di Laut China Selatan.
        
"Mattis menunjukkan, masalah di Laut China Selatan mungkin tidak seburuk yang dibayangkan sebelumnya," kata "China Daily".

ANTARA/Reuters