TNI cetak sawah di NTT seluas 1.741 ha

id Sawah, padi, TNI bantu cetak sawah

TNI cetak sawah di NTT seluas 1.741 ha

Persiapan cetak sawah (ANTARA LAMPUNG)

Kupang (Antara Lampung) - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa mengatakan sepanjang tahun 2016 pihaknya berhasil melaksanakan program cetak sawah seluas 1.741 hektare yang tersebar di 11 Kabupaten/Kota di NTT.
        
"Tahun kemarin kita berhasil mencetak 1.741 hektare dan alhamdulihlah 100 persen sawah yang dicetak terpenuhi dan berhasil," katanya saat ditemui di Kupang, Senin.
        
Komandan berbintang satu ini mengatakan keberhasilan dari cetak sawah di tahun 2016 berkat kerja sama yang baik antara TNI dan Dinas pertanian serta Pemerintah daerah terkait.
       
Ia mengakui memang ada kendala dalam proses percetakan sawah tersebut namun untuk mensukseskan swasembada pangan yang menjadi program pemerintah, pihaknya selalu mencari segala cara agar target di tahun 2016 itu tercapai.
        
"Keberhasilan cetak sawah di NTT dan di provinsi lain, membuat kita tidak perlu lagi mengimpor beras dari luar negeri, "tuturnya.
        
Sementara itu tahun 2017, pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Kopassus itu mengaku akan mencetak kurang lebih 1.500 hektare sawah yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah di 11 Kabupaten/Kota di NTT.
        
Ia mengatakan proses percetakan sawah di tahun 2016 baru dilakukan pada pertengahan 2016, namun di tahun 2017 ini proses percetakan sawahnya akan dilakukan di Februari ini sehingga hasilnya juga akan lebih baik.
       
TNI sendiri menurut Teguh akan bekerja semaksimal mungkin agar nantinya target yang ditetapkan oleh pemerintah daerah itu bisa segera terpenuhi sehingga program swasembada pangan dapat juga tercapai.
        
Ia mengaku, usai melaksanakan cetak sawah TNI akan selalu mendampingi para petani yang akan menanam sehingga hasil tanamnya juga bagus saat panen.
        
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Yohanis Tay Ruba mengatakan 1.500 hektare sawah yang akan dicetak tersebut adalah lanjutan dari program tahun 2016 yang belum tercapai.
       
Ia mengatakan realisasi cetak sawah baru di daerah setempat sebelumnya sempat tertunda menjelang akhir tahun 2016 karena terkendala penundaan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
        
Yohanes mengatakan, dengan sawah yang sudah dicetak pada 2016 lalu, ia meminta agar masyarakat yang memiliki lahan tersebut agar bisa segera menanamnya sebelum memasuki musim kemarau.
        
"Para petani harusnya sudah menanam sehingga tidak terlambat. Saya takutnya kalau sudah masuk musim panas akan terlambat," tambahnya.