Lantamal Padang gelar simulasi pembebasan sandera

id TNI, pembebasan sandera

Lantamal Padang gelar simulasi pembebasan sandera

Simulasi pembebasan sandera awak kapal yang berlabuh di pelabuhan Jayapura/File (ANTARA FOTO/Indrayadi TH)

Padang (Antara Lampung) - Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, menggelar simulasi penyelamatan sandera di atas kapal yang ditawan perompak saat berada di laut.
         
"Ini adalah latihan pratugas dari Satuan Petugas Western Fleet Quick Response (WFQR) dalam rangka menciptakan keamanan di laut wilayah hukum Lantamal II," kata Wakil Komandan Lantamal Padang Kolonel Laut (PM) Nazali Lempo usai simulasi, di Padang, Jumat.
         
Simulasi tersebut, katanya, adalah upaya yang dilakukan Lantamal Padang di luar pengamanan rutin seperti patroli dan operasi rutin lainnya.
         
"Dengan terjaminnya keamanan akan memastikan setiap kegiatan di laut berjalan dengan baik. Baik di sektor usaha, pariwisata, dan lainnya," katanya.
         
Simulasi penyelamatan delapan orang Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi sandera itu dilakukan di perairan Pulau Nyamuk, daerah setempat.
         
Dengan skenario sebuah kapal bernama SPOB Juneyao Maru II, bermuatan 200 ton minyak mentah kelapa sawit (CPO) dikuasai oleh tiga orang perompak bersenjata api.
         
Setelah Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) Lantamal menerima informasi dari pemilik kapal, lalu diteruskan kepada Komandan Lantamal II Padang.
         
Komandan Lantamal kemudian memerintahkan Komandan Satgas WFQR II mengambil tindakan. Dilanjutkan dengan mengirimkan intelejen untuk mengumpulkan informasi kapal yang tengah ditawan.
         
Setelah kapal ditemukan, sebuah tim dikirim untuk melakukan negosiasi dengan para pembajak. Namun, negosiasi menemui jalan buntu sehingga dilanjutkan dengan tindakan penyergapan.
    
Penyergapan dilakukan dengan mengirim dua tim dari Satgas WFQR, yaitu satu unit Searider dan satu unit sekoci karet.
         
Simulasi penyergapan dimulai pada pukul 10.18 WIB, dua tim yang dikirim berpencar. Satu tim mendekati lambung kanan kapal yang ditawan, dan satu tim menuju lambung kiri.
        
Dengan gerak cepat, tim yang sudah berada di atas kapal dengan senjata Senapan Serbu 1 (SS1) berhasil melumpuhkan satu perompak di geladak kapal.
         
Penyergapan lalu dilanjutkan ke anjungan, tempat dua perompak lainnya berada dan tengah menyandera nahkoda kapal.
         
Usai melumpuhkan dua perompak yang awalnya memberikan perlawanan dengan senjata tajam, tim bergerak menuju ruang tidur ABK tempat tujuh orang lainnya disandera.
         
Simulasi tersebut selesai dilakukan pada pukul 10.30 WIB, setelah dilakukan penyisiran seluruh bagian kapal serta pengamanan para sandera. 

ANTARA