Menanti Status Bandara Internasional Lampung

id bandara radein inten, renovasi

Menanti Status Bandara Internasional Lampung

Kondisi Bandara Radin Inten II Lampung setelah direnovasi terminal, area parkir dan fasilitas pendukung lainnya menuju target menjadi bandara embarkasi haji dan bandara internasional. (FOTO: ANTARA Lampung/Budisantoso Budiman).

...Mudah-mudahan setelah rampung direnovasi kendaraan keluar masuk tidak susah dan tidak macet serta semrawut lagi...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Seorang dokter yang pernah memimpin sebuah rumah sakit pemerintah di Provinsi Lampung berkeluh kesah dan merasa tersinggung terkait kondisi bandar udara di Lampung dianggap tak layak, sudah kecil, kondisinya juga semrawut dan ruwet.

Kondisi bandara di Lampung itu dinilai tak akan memadai dan menjadi ganjalan, sehingga daerah ini dianggap tak akan mampu menggelar kegiatan bertaraf nasional atau internasional.

"Siapa bilang bandara di Lampung tak memadai, coba lihat sebentar lagi semua akan berubah menjadi lebih baik dan Lampung juga pasti akan menjadi lebih maju," ujar dokter dimaksud.

Sejak era Gubernur Lampung Sjachroedin ZP hingga Gubernur saat ini, M Ridho Ficardo, juga terus berupaya mendorong agar Bandar Radin Inten II di Branti, Lampung Selatan segera dilengkapi fasilitas pendukung dan naik statusnya menjadi bandara embarkasi haji sekaligus sebagai bandara internasional.

Upaya itu sempat terusik adanya kasus korupsi menerpa jajaran Dinas Perhubungan Lampung terkait pembangunan Bandara Radin Inten II, kini kasus masih bergulir di pengadilan.

Tarik menarik pun sempat terjadi terkait pengelolaan bandara utama satu-satunya di Lampung, sehingga beberapa tahun lalu sempat diubah "statusnya" dikukuhkan menjadi Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, bukan Bandara Radin Inten II Lampung.

Kritik dari berbagai pihak juga sempat dilontarkan terkait pengembangan bandara itu, dinilai sebaiknya dipindahkan ke tempat lain, diperbaiki rancangan konstruksi pengembangan dan renovasinya, diperbaiki pelayanan dan pengamanannya, dan kritik lainnya.

Namun umumnya warga pengguna angkutan udara di Bandara Radin Inten II Branti, Lampung Selatan itu berharap pembenahan dan renovasinya segera rampung dan dituntaskan, untuk memenuhi keinginan menjadi bandara internasional yang representatif di daerah ini.

Hingga awal tahun 2017 ini, pembenahan dan revonasi masih terus dilakukan dan ditargetkan segera dituntaskan di Bandara Radin Inten II Lampung yang akan dicanangkan sebagai bandara embarkasi haji maupun bandara internasional dalam waktu dekat.

Pembenahan itu, antara lain dilakukan pada terminal bandara, area parkir dan pusat aktivitas keberangkatan maupun kedatangan penumpang di bandara itu.

Selama masa renovasi itu, untuk sementara parkir kendaraan pengantar dan penjemputan penumpang terpaksa dilakukan di luar area bandara, pada sisi area VIP bandara maupun di sepanjang pinggir jalan depan kawasan bandara ini.

Keluhan pun berdatangan, karena pengunjung berkendaraan di bandara ini merasa kesulitan dan kejauhan memarkirkan kendaraan mereka.

Sejumlah petugas layanan di bandara itu membenarkan renovasi berbagai fasilitas pendukung Bandara Radin Inten II terus dikebut penyelesaiannya, dan diharapkan pada awal tahun ini akan rampung dan bisa digunakan.

Ditargetkan Januari 2017 ini, areal parkir dan keluar masuk kendaraan di Bandara Radin Inten II yang telah diperluas dapat digunakan.

"Mudah-mudahan setelah rampung direnovasi kendaraan keluar masuk tidak susah dan tidak macet serta semrawut lagi," kata Rizki, warga Bandarlampung di Bandara Radin Inten II itu pula. Harapan serupa diungkapkan warga Lampung pengguna angkutan udara di bandara itu.

Setelah melihat kondisi Bandara Radin Inten yang sedang dituntaskan renovasinya hingga awal tahun ini, para pengguna angkutan udara di bandara ini optimistis selanjutnya pelayanan menjadi lebih baik, nyaman, dan aman.

"Wah, sekarang jadi lebih lebar dan bagus, dengan fasilitas baru di terminal dan area parkir bandaranya yang cukup luas. Mudah-mudahan segera rampung dan bisa digunakan," kata Rizki lagi.

Selama ini para pengguna kendaraan maupun penumpang di bandara itu mengeluhkan area parkir yang sempit dan kondisinya semrawut. Karena itu, mereka berharap setelah dibenahi dan dilengkapi fasilitas parkir yang diperlukan akan menjadi lebih nyaman dan aman bagi para pengguna dan penumpang di bandara itu.

      Terobosan Layanan Penerbangan

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung Sumarju Saeni menyebutkan salah satu terobosan pembangunan yang dijalankan Pemprov Lampung dan didukung pemerintah pusat adalah di bidang perhubungan udara, khususnya layanan penerbangan dari dan ke Lampung.

Sumarju menjelaskan setelah Bandara Radin Inten II direnovasi total pada tahun 2016, sehingga tahun 2017 diharapkan dapat berfungsi sebagai bandara internasional, langkah selanjutnya pada tahun 2017 akan dibangun jembatan layang (sky bridge) yang terkoneksi dengan terminal bandara itu.

Sedangkan stasiun kereta api akan dibangun di kawasan bandara itu pada tahun 2018, katanya lagi.

Pembangunan dan renovasi Bandara Radin Inten II Lampung ditargetkan selesai akhir tahun 2016 hingga awal 2017 ini.

Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan Bandara Radin Inten II segera menjadi embarkasi dan debarkasi haji pada tahun 2017, target yang sudah dicanangkan beberapa tahun lalu sejak era Gubernur Sjachroedin ZP menjabat.

Asisten Bidang Administrasi Umum Sekdaprov Lampung Hamartoni Ahadis mengungkapkan Pemprov Lampung terus berupaya melakukan perencanaan dan perbaikan dalam rangka pembangunan Bandara Radin Inten II menuju embarkasi dan debarkasi haji tahun 2017.

Adapun tahapan yang terus diperbaiki terkait pembangunan landasan dan penerangan serta lahan parkir maupun pembangunan di bidang infrastruktur lainnya di bandara itu, sehingga untuk pelaksanaannya dibutuhkan proses yang cukup panjang.

"Kami terus berupaya untuk menjadikan Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga diperlukan perencanaan yang tepat dan matang agar tidak menimbulkan masalah baru ke depannya," ujarnya beberapat waktu lalu.

Menjelang akhir tahun lalu, Kepala Bandara Radin Inten II Satimin mengungkapkan proses pembangunan dan renovasi Bandara Radin Intan II telah dilakukan sejak Februari awal 2016, ditarget selesai akhir tahun 2016, termasuk areal parkir dan terminal bandara.

PT Angkasa Pura (AP) II juga menyatakan mempercepat pembangunan Bandara Radin Inten II Lampung, terutama dari segi infrastruktur baik pada sisi darat maupun sisi udara.

Menurut Head of Corporate Communications and Legal AP II Agus Haryadi, kehadiran Bandara Radin Inten II diyakini mampu mendatangkan minimal tiga juta penumpang dalam satu tahun.

Saat ini, AP II tengah menyiapkan peta jalan pengembangan dan investasi Bandara Raden Inten II di Lampung, di antaranya pembangunan landasan pacu dan terminal.

Pembangunan terminal baru bandara tersebut diharapkan mampu menampung lebih banyak penumpang dibandingkan terminal lama yang hanya mampu menampung hingga 1,4 juta penumpang per tahun.

Nantinya, gedung terminal juga dilengkapi kawasan parkir tiga lantai mampu menampung 700 kendaraan roda empat, dengan fasilitas jembatan penghubung yang dapat menyatukan gedung parkir dengan gedung terminal.

Dengan infrastruktur yang tersedia, AP II juga akan lebih siap untuk membuka rute baru guna mendongkrak jumlah penumpang tersebut.

Saat ini, dengan kondisi landasan pacu yang ada di Bandara Radin Inten II, sebetulnya sudah bisa didarati pesawat jet sekaliber Boeing 737. Nantinya bandara ini juga akan dikembangkan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar (wide body) sekelas Boeing 777 untuk dijadikan bandara embarkasi haji sesuai dengan permintaan Pemprov Lampung.

Bandara Radin Inten II dikembangkan landasannya untuk diperpanjang hingga 3.000 meter, agar dapat didarati pesawat jenis Airbus 330.

Bandara ini juga akan dijadikan sebagai bandara penyangga Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang sebagai antisipasi jika terjadi hal terburuk yang terjadi di bandara utama itu seperti terkena bencana alam dan sebagainya.

Saat ini, pembangunan dan perluasan Bandara Radin Inten II memasuki tahap akhir penyelesaian, menjelang rencana peresmiannya dijadwalkan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2017 mendatang.

Fasilitas gedung kedatangan dan pemberangkatan penumpang telah selesai dibangun dan direnovasi menjadi lebih luas. Kawasan terminal dan areal parkir kendaraan bertingkat juga dipastikan sudah rampung pengerjaannya. Begitupula area depan untuk pintu gerbang kendaraan masuk dan keluar bandara maupun bagi penumpang pejalan kaki selesai dikerjakan.

Pembangunan dan renovasi serta perluasan Bandara Radin Inten II Lampung menghabiskan dana APBD Lampung 2016 sebesar Rp162 miliar.

Pembebasan lahan juga dilakukan untuk perpanjangan landasan pacu pesawat mencapai 3.000 meter menggunakan dana APBD Lampung 2016, sehingga setelah rampung diharapkan bandara ini dapat menampung tiga juta penumpang per tahun atau meningkatkan kapasitasnya menjadi tiga kali lipat dari kapasitas tampung penumpang bandara ini sebelumnya.

Saat ini di Lampung, selain Bandara Radin Inten II, terdapat bandara perintis di Pekon Serai, Krui, Kabupaten Lampung Barat, dan Bandara Gatot Subroto di Kabupaten Way Kanan yang semula digunakan untuk fasilitas penerbangan militer milik TNI, tapi kini bisa digunakan untuk umum pula.

Keberadaan Bandara Radin Inten II menjadi sangat vital sebagai sarana transportasi udara utama di Lampung, mengingat dengan status saat ini umumnya penerbangan keluar Jakarta masih harus transit ke Bandara Soekarno-Hatta maupun Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta.

Karena itu, status bandara internasional Bandara Radin Inten II di Lampung sekaligus menjadi bandara embarkasi dan debarkasi haji yang ditargetkan pemerintahan daerah ini, serta diinginkan para pengguna layanan penerbangan di Lampung, diharapkan segera terwujud.

Setelah berbagai fasilitas pendukung yang diperlukan dan dipersyaratkan terbangun, target dan penantian panjang adanya bandara internasional di Lampung itu pun dipastikan terealisasi.(Ant)