Panen mulai berlangsung, harga beras stabil

id harga beras bertahan, panen padi di Lampung, sawah

Panen mulai berlangsung, harga beras stabil

Petani di Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampug sedang mengangkut padi hasil panennya menggunakan sepeda motor/file. (Foto ANTARA/M.Tohamaksun)

Bandarlampung (Antara Lampung)- Sejumlah pedagang beras menyebutkan pasokan kebutuhan pokok itu masih lancar dan harganya pun stabil pada awal 2017 meski panen raya padi diprediksi berlangsung mulai akhir Maret di wilayah Provinsi Lampung.
       
"Sekarang memang sudah terjadi panen sedikit-sedikit seperti di Kota Metro, karena petani menanam padi tak serentak waktunya. Jadi ada yang sudah panen, dan ada yang belum. Kondisi seperti ini yang menjadi salah satu faktor yang menyebabkan harga beras bertahan, selain stok yang cukup banyak," kata Rodjie, salah satu pedagang beras di Pasar Tugu Bandarlampung, Kamis.
      
Ia menyebutkan harga beras pada Januari 2017 tidak mengalami kenaikan dibandingkan harga beras pada Desember 2016.
     
"Harga stabil, pasokan lancar dan tidak ada lonjakan permintaan," katanya.
      
Ia menyebutkan harga beras kualitas asalan umumnya mencapai Rp Rp8.500 per kilogram, sedang beras kualitas medium hingga premium berkisar Rp9.000- Rp13.000/kg.
     
Agen beras lainnya di Pasar Tugu Bandarlampung, Edi Susanto, juga menyebutkan harga beras relatif stabil, dan pasokan lancar karena stok cukup banyak tersedia di pabrik penggilingan.
     
Selain itu, katanya, panen padi sudah berlangsung, meski luas lahannya tak banyak.
     
"Panen raya belum berlangsung, diperkirakan mulai April. Meski demikian, sudah ada yang panen, tetapi luas lahannya tak banyak," katanya.
      
Di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Lampung ada yang panen lebih awal karena penanaman padi yang tidak serentak, sehingga kondisi ini mampu menjaga kelancaran pasokan beras dan mengurangi serangan hama.
    
Produksi padi Lampung diyakini mencapai target yang ditetapkan, yakni sebesar 4,3 juta ton pada akhir tahun 2016.
    
"Hingga  pertengahan bulan November 2016 produksi padi sudah mencapai 4,04 juta ton," kata Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pembangunan Fahrizal Darminto.        Ia menyebutkan, pencapaian target itu melalui kebijakan atau program yang dilaksanakan sepanjang tahun 2016, antara lain pembukaan lahan sawah baru yang sudah mencapai  kurang lebih 10 ribu hektare di 4 kabupaten yaitu, Mesuji, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, dan Lampung Tengah.
       
Selain itu, lanjutnya, perbaikan sistem irigasi Sekampung, Lampung di sentra-sentra pertanian Lampung.  Selanjutnya melakukan pengaturan debit air serta memaksimalkan pemberian bantuan berupa sumur bor, groundtank, dan pompa air bagi petani.
       
Terkait penyaluran pupuk bersubsidi, pihaknya telah melakukan penyaluran pupuk bersubsidi secara online Provinsi Lampung.
       
"Terobosan ini pertama terjadi di Indonesia, yang diluncurkan pada 6 Mei 2016 dan banyak diminati para petani," jelasnya.
       
Skema penyalurannya, lanjutnya, dengan cara pemda bekerja sama dengan Bank Lampung. Pesanan petani terhubung ke PT Pusri dan PT Petrokimia Gresik, dan pesanan diantar distributor ke petani.
       
Produksi beras nasional  tahun 2016 mencapai sekitar 79 juta atau naik cukup signifikan dibandingkan  produksi tahun  2015 sebanyak 74 juta ton dan 2014 sebanyak 70 juta ton.