Ketua MPR Apresiasi Menteri Pertanian

id ketua mpr dan mentan, zulkifli hasan, amran sulaiman

Ketua MPR Apresiasi Menteri Pertanian

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan berbincang dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada penanaman perdana padi di Desa Bhakti Rasa, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (29/12).(FOTO: ANTARA Lampung/Agus Wira Sukarta)

...Sejak menjabat menteri, sektor pertanian khususnya pangan meningkat secara signifikan, kata Zulkifli...
Sragi, Lampung Selatan  (ANTARA Lampung) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terutama dalam menangani sektor pangan.

"Sejak menjabat menteri, sektor pertanian khususnya pangan meningkat secara signifikan," kata Zulkifli Hasan, pada penanaman perdana padi di Desa Bhakti Rasa, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (29/12).

Ia menyebutkan, Menteri Pertanian juga banyak membantu sektor pertanian Lampung, khususnya di Lampung Selatan.

Menteri Amran Sulaiman, lanjutnya, memperkenalkan teknologi guna meningkatkan produktivitas tanaman pangan khususnya padi dan jagung.

Menurutnya, dengan penggunaan teknologi seperti penggunaan traktor tangan, traktor untuk menanam, pupuk, dan lain-lain dapat meningkatkan produktivitas serta menghemat biaya produksi serta tenaga.

Ia mencontohkan penggunaan mesin tanam untuk menanam padi dapat dikerjakan dalam sejam, sedangkan bila dikerjakan secara manual membutuhkan 25 orang dengan waktu tiga jam per hektare.

"Pak Menteri juga berharap penerapan teknologi dapat mencontoh negara yang sudah maju industri pertaniannya, meskipun di negara tersebut hanya memiliki musim tanam empat bulan," ujar Ketua MPR asal Lampung itu.

Zulkifli berharap apa yang dilakukan mentan dapat mencerahkan masa depan para petani yang semula gelap. "Sudah pergi gelap, kulit jadi gelap, pulang gelap, rejekiya juga ikut gelap. Tapi nanti tidak akan gelap lagi" katanya.

Mentan menjelaskan penggunaan teknologi pertanian mampu memangkas biaya produksi hingga 50 persen. Biaya produksi 1 hektar salah yang biasanya Rp 12juta dapat ditekan menjadi Rp 6juta. Selain itu dalam setahun petani dapat melakukan dua sampai tiga kali tanam. (Ant)