Mentan panen padi di Lampung

id panen padi

Mentan panen padi di Lampung

Mentan panen padi di Lampung (ANTARA LAMPUNG/Agus Wira Sukarta)

Metro ( Antara Lampung) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya padi di Desa Margorejo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Jumat.


Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan berkesempatan menaiki traktor untuk memanen padi di areal persawahan setempat.


Ia mengatakan bahwa produksi padi di Lampung khsusunya di Kota Metro, Lampung Tengah dan lampung Selatan ckup bagus.


Pihaknya, akan terus meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai upaya termasuk mekanisasi pertanian. Mekanisasi pertanian seperti pemberian bantuan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani merupakan kebijakan Kementerian Pertanian.


Selain itu, lanjutnya, Kementerian Pertanian akan terus mendorong penerapan teknologi khususnya sektor pertanian.


"Saat ini petani harus cerdas, dengan penerapan teknologi serta benih unggul diharapkan petani panen tidak hanya satu atau dua kali, tapi bisa tiga kali setahun. Sehingga kesejahteraan petani meningkat," jelasnya.


Mentan dalam kesempatan itu menyatakan bahwa program pendekatan kesejahteraan terhadap petani akan terus dilakukan agar pendapatan petani meningkat.


"Dengan penerapan teknologi termasuk mekanisme pertanian, produksi padi petani diharapkan meningkat hingga 200 persen," jelasnya.


Mentan menjelaskan penggunaan teknologi pertanian mampu memangkas biaya produksi hingga 50 persen. Biaya produksi 1 hektare salah yang biasanya Rp12 juta dapat ditekan menjadi Rp6 juta. Selain itu dalam setahun petani dapat melakukan dua sampai tiga kali tanam.


Selain itu, lanjutnya, harga dasar komoditas juga terjamin mengingat pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait harga.


"Sekarang pemerintah sudah menentukan harga dasar komoditas, contohnya jagung di harga Rp3.150 per kilogram, jadi petani merasa aman karena sudah ada kepastian harga tidak akan rugi saat panen raya. Selain itu pemerintah juga menjamin akan membeli harga anjlok sehingga petani tenang dipastikan produksinya terserap," terangnya.


Di sisi lain, lanjutnya, produksi beras nasional pada Aram II 2016 telah mencapai di atas 70 juta ton atau telah melebihi target pada tahun 2017 mendatang.


Menurutnya, dengan produksi sebesar itu tidak perlu lagi impor beras bahkan bisa mengekspor ke negara lain.


Amran menjelaskan, bahwa pos anggaran pertanian untuk Provinsi Lampung cukup naik drastis pada tahun 2015 dan 2016, bahkan mengalami kenaikan hampir 5 kali lipat dari tahun-tahun sebelumya. "Keseriusan dalam dukungan anggaran ini diberikan karena terciptanya koordinasi dan komunikasi yang baik pemerintah provinsi Lampung dengan pemerintah pusat," jelasnya.


Terkait fluktuasi harga beberapa komoditas, Amran mengaku sedang membenahinya. Untuk beberapa komoditas disebutkan Amran sudah dibenahi bahkan tahun ini Indonesia bebas Impor seperti beras dan bawang.


Namun diakuinya masih ada beberapa komoditas yang masih terus diperjuangkan agar mencapai harga yang stabil seperti singkong, bawang merah dan cabai.***3***

ANTARA