BI : Lampung harus waspadai tekanan inflasi

id kapal, feri, industri, karet

BI : Lampung harus waspadai tekanan inflasi

Antrean truk di dermaga di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (Foto ANTARA/Hisar Sitanggang)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung mengatakan perlu diwaspadai meningkatnya risiko tekanan inflasi yang bersumber dari gejolak harga pangan.
         
"Pertama, faktor cuaca (musim penghujan) akan mempengaruhi pasokan dari hortikultura baik karena sifat komoditas yang rentan terhadap cuaca namun juga karena meningkatnya risiko organisme pengganggu tanaman," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung, Arief Hartawan, di Bandarlampung, Sabtu.
         
Kedua, lanjutnya, penting juga mewaspadai meluasnya OPT pada tanaman padi akibat penanaman yang terus menerus tanpa diselingi tanaman lain yang menyebabkan merebaknya hama wereng di sentra-sentra produksi tanaman padi di Lampung.
         
Selanjutnya, curah hujan yang tinggi mengakibatkan bencana banjir terutama di lahan-lahan produktif pertanian serta mengganggu kelancaran transportasi di jalur distribusi utama. Keempat, mulai meningkatnya harga minyak dunia yang akan berimplikasi pada 2 hal yakni berdampak langsung terhadap kenaikan bahan bakar minyak maupun berdampak lanjutan pada tarif angkutan baik untuk angkutan umum maupun angkutan barang.
         
Arief menjelaskan, kelima kenaikan harga minyak juga berdampak terhadap kenaikan harga gas mengingat dalam beberapa bulan terakhir di beberapa daerah telah terjadi kelangkaan elpiji 3 kg.      
   
"Terakhir, perlu mencermati pasokan komoditas ikan seiring dengan peralihan ke musim hujan yang berpotensi mengganggu aktivitas nelayan untuk melaut," ujarnya.
         
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung sampai dengan November 2016 masih terjaga pada level yang cukup rendah yakni sebesar 2,15 persen year to date (ytd), dan masih dibawah tingkat inflasi Sumatera dan Nasional yang masing-masing sebesar 4,14 persen (ytd) dan 2,59 persen (ytd).      
    
Sesuai perkiraan Bank Indonesia Lampung, tekanan inflasi pada November 0,46 persen month to month (mtm) juga tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama dalam 2 (dua) tahun terakhir serta secara nasional yang tercatat sebesar 0,47 persen (mtm).
         
Secara tahunan, inflasi provinsi Lampung (3,29 persen) juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan Nasional dan Sumatera, yang masi