Tabloid China peringatkan sikap "munafik" militer Singapura

id Singapura, kerja sama Taiwan-Singapura, China

Tabloid China peringatkan sikap "munafik" militer Singapura

Parade militer Singapura 2015 (youtube)

Beijing (Antara/Reuters) - Tabloid Global Times memperingatkan sikap "munafik" militer Singapura terkait kerja sama militer dengan Taiwan dapat mengancam hubungan bilateralnya dengan China, tulisnya dalam kolom tajuk, Senin.
        
Sembilan kendaraan lapis baja Singapura disita di Hong Kong pekan lalu saat sedang menempuh perjalanan pulang dari Taiwan.
        
Perjalanan itu sempat diprotes Kementerian Luar Negeri China, khususnya terkait hubungan militer Singapura dengan Taiwan.
        
"Tak ada alasan bagi Singapura untuk melanjutkan seluruh aktivitas pertukaran militer dengan Taiwan," kata sebuah opini dalam tabloid ditulis seorang kolumnis bernama Ai Jun. Nama itu merupakan homonim berarti, "cinta tentara".
        
Singapura dan Taiwan memiliki hubungan militer kuat sejak 1970-an. Taiwan kerap menjadi lokasi latihan militer Singapura.
        
China menoleransi perjanjian itu saat hubungan diplomatiknya dengan Singapura dipulihkan kembali pada 1990-an.
        
Namun insiden kendaraan lapis baja membuat negara itu "curiga" Singapura mungkin menentang prinsip "satu China", tambahnya.
        
China melihat Taiwan sebagai provinsi pembangkang sehingga perlu diingatkan untuk kembali mengikuti aturan negara.
        
Bahkan jika diperlukan China dapat memaksa hal itu dilakukan.
        
Artikel yang hanya diterbitkan dalam edisi berbahasa Inggris lanjut menyusun daftar "kemunafikan" Singapura, salah satunya bekerja sama dengan Amerika Serikat berikut sikapnya terhadap konflik di Laut China Selatan.
        
Singapura membantu AS menyediakan tempat untuk pasukannya di Pangkalan Angkatan Laut di Changi, tambahnya.
        
"Jika opini publik terhadap Singapura berubah di China, hal itu akan mengancam hubungan bilateral kedua negara".
        
The Global Times yang diterbitkan koran milik partai Komunis, People's Daily dikenal  suka menulis komentar tajam yang terkadang lebih keras dibanding pernyataan resmi pemerintah.
        
Tabloid itu sempat terlibat perang kata dengan Duta Besar Singapura untuk China Stanley Loh. Media itu menulis Loh menyinggung isu tentang Laut China Selatan pada temu puncak di Venezuela. Namun Loh menyangkal membicarakan topik tersebut.
        
China berulang kali mengingatkan Singapura agar tak melibatkan diri dalam sengketa di Laut China Selatan, perairan yang ikut diklaim Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei.
      
Singapura memang tidak punya hak mengklaim perairan itu, tetapi sebagai pemilik pelabuhan terbesar di Asia Tenggara, pihaknya cenderung memilih agar jalur dagang itu tetap bebas dilalui negara manapun.

Penerjemah : TENRI/GNC Aryani