Perbankan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung

id arief hartawan ketua bmpd lampung, ekonomi lampung

Perbankan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lampung

Ketua BMPD Provinsi Lampung Arief Hartawan (FOTO:ANTARA Lampung/Ist)

...Kami akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat Lampung, kata Arief...
Bandarlampung  (ANTARA Lampung) - Kalangan perbankan melalui Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Lampung mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah ini.

"Perekonomian Lampung pada triwulan III tahun 2016 masih dapat tumbuh cukup tinggi yaitu 5,26 persen year on year, bahkan di Sumatera mencatat pertumbuhan tertinggi kedua setelah Provinsi Sumatera Utara, dan di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,04 persen," kata Ketua BMPD Provinsi Lampung Arief Hartawan, di Bandarlampung, Kamis (17/11).

Ia menyebutkan, agar terus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, berdaya saing dan menyejahterakan masyarakat dan diperlukan `extra efforts` dari semua pihak untuk bersinergi membangun Provinsi Lampung.

Menurutnya, untuk mewujudkan hal tersebut, peran pembiayaan dari sektor perbankan di Lampung perlu semakin diperkuat dan berkontribusi nyata bagi pembangunan di Lampung.

"Kami akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung untuk bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat Lampung," katanya lagi.

Arief menambahkan, BMPD Provinsi Lampung saat ini anggotanya berjumlah 54 bank akan selalu memperkuat komitmen perbankan dalam mendukung percepatan pembangunan di Lampung.

Pada sisi lain, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyatakan pertumbuhan perekonomian Lampung masih rentan dan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan pada sumber-sumber ekonomi utama.

"Di tengah pemulihan ekonomi global yang masih berlangsung lambat, perekonomian Lampung pada triwulan III 2016 masih dapat tumbuh cukup tinggi 5,26 persen year on year. Namun di balik masih tinggi kinerja ekonomi pada periode itu masih rentan terutama sektor ekonomi utama," kata Arief Hartawan yang juga Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung.

Ia menyebutkan, beberapa hal menjadi catatan penting dari kinerja ekonomi Provinsi Lampung yang perlu menjadi perhatian, yakni, pertama konsumsi rumah tangga yang memiliki pangsa terbesar 57,56 persen terhadap perekonomian Lampung secara tahunan tumbuh melambat meskipun pada triwulan ini masih tumbuh di atas 5 persen.

Kedua, pengeluaran konsumsi pemerintah mencatat pertumbuhan negatif minus 2,98 persen (yoy).

Kondisi tersebut baru sekali terjadi dalam kurun waktu 3 tahun terakhir sejalan dengan adanya penundaan pencairan dana alokasi umum (DAU).

"Hal itu kemungkinan akan berlanjut hingga akhir tahun 2016, mengingat penundaan DAU diperkirakan masih berlangsung hingga akhir tahun," ujarnya pula.

Ketiga, pertumbuhan investasi sebagai pendorong utama peningkatan kapasitas perekonomian dan penyerapan tenaga kerja mencatat pertumbuhan yang sangat rendah, yakni hanya 0,07 persen (yoy), sangat jauh di bawah pertumbuhan rata-rata dalam 3 tahun terakhir mencapai 6,27 persen (yoy).

Keempat, dari sisi eksternal, kinerja ekspor luar negeri belum menunjukkan adanya perbaikan, bahkan pada triwulan laporan mengalami kontraksi yang lebih dalam yakni minus 41,82 persen (yoy), dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang juga mengalami kontraksi minus 35,04 persen (yoy).(Ant)