Umat Kristen Irak berdoa lagi di Gereja Mosul

id Perang Irak dan Suriah, Mosul

Umat Kristen Irak berdoa lagi di Gereja Mosul

Gereja St Etchmiadzin di Mosul, Irak pada Februari 2014/file. ( (Iraqi Armenians Facebook)

Qaraqosh, Irak (Antara/Reuters) - Dikelilingi oleh dinding-dinding hangus dan di depan altar yang rusak, puluhan umat Kristen Irak merayakan misa di Gereja Immaculate Conception, Qaraqosh, Irak, Minggu (30/10).
        
Perayaan itu adalah yang pertama kalinya sejak kota tersebut direbut kembali dari kelompok milisi ISIS.
        
Lonceng gereja tersebut berbunyi di bagian tenggara kota yang berdekatan dengan Mosul, di mana tentara Irak yang didukung pasukan udara dan darat pimpinan AS, telah mendorong mundur kelompok ISIS jelang pertempuran Mosul itu sendiri.
        
"Hari ini Qaraqosh bebas dari Daesh (kelompok militan ISIS)," kata Uskup Agung Katolik Siriac di Mosul, Butrus Moshe pada para jamaahnya.
        
Militan ISIS diketahui telah menargetkan pengikut dan situs religius dari kelompok minoritas di Irak dan Suriah. Ketika mendapatkan kontrol di Mosul dua tahun lalu, militan ISIS menerbitkan ultimatum pada umat kristiani untuk membayar pajak atau masuk Islam.
        
Kebanyakan umat kristiani meninggalkan rumah mereka dan mengungsi ke daerah otonom Kurdi, meninggalkan salah satu pusat paling awal agama kristen tersebut.
        
"Peran kami hari ini adalah untuk menghapus semua sisa-sisa Daesh. Termasuk menghapus hasutan, pemisahan dan konflik yang mengorbankan kami," kata uskup agung yang lahir di Qaraqosh tersebut.
        
"Politik dan perselisihan sektarian, memisahkan antara satu orang dan lainnya, antara penguasa dan pengikutnya, mentalitas ini harus diubah," katanya menambahkan.
        
Kristen di Irak utara ada sejak abad pertama perhitungan Masehi. Jumlah orang Kristen turun tajam selama kekerasan pascapenggulingan Saddam Hussein pada 2003, dan pendudukan militan ISIS dua tahun lalu.
        
Kebijakan tersebut datang dari pemimpin militan ISIS Abu Bakr al-Baghdadi yang mengumumkan diri menjadi "khalifah" pada 2014 lalu dengan wilayah yang mencakup Irak utara dan timur Suriah.
        
Dan pengambilalihan kembali kota Mosul tersebut akan menandakan kekalahan efektif dari sayap militer dominan di Irak itu.