Dokter Layanan Primer bukan jawaban atas masalah pelayanan kesehatan

id dokter, BPJS Kesehatan, IDI, dokter layanan primer

Dokter Layanan Primer bukan jawaban atas masalah pelayanan kesehatan

Para dokter yang tergabung dalam IDI Lampung di Bandarlampung, Senin, menggelar unjuk rasa yang menolak program pendidikan Dokter Layanan Primer. (ANTARA LAMPUNG/Agus Setyawan)

Bandarlampung (Antara Lampung) -  Para dokter dan IDI Lampung  menggelar aksi damai secara serentak pada Senin pagi dalam rangka memperingati HUT IDI ke-66, sekaligus mengajukan tuntutan atas pelaksanaan program Dokter Layanan Primer.
     
Dokter Layanan Primer dinilai tidak efektif dan efisien. Program Dokter Layanan Primer itu bahkan merupakan diskriminasi terhadap kelompok dokter tertentu, kata Sekretaris IDI Bandarlampung yang juga koordinator aksi damai itu, dr Bambang Eko Subekti SpAn.
    
"Dokter Layanan Primer bukan jawaban masalah urgen yang terjadi selama ini di bidang pelayanan kesehatan," katanya.
    
IDI justru meminta pemerintah lebih fokus pada program prioritas, di antaranya mengatasi minimnya alat kesehatan, kekosongan obat, persoalan obat palsu, juga sarana-prasarana puskesmas serta rumah sakit yang masih minim.
    
"Termasuk mengatasi kekosongan dokter di banyak puskesmas," katanya.
    
Terkait aksi dan pelayanan dokter di fasilitas kesehatan (faskes), Bambang mengatakan, meskipun menggelar aksi, IDI mengimbau para dokter tetap mengedepankan pelayanan publik.
    
"Unit pelayanan yang tidak boleh ditinggalkan adalah UGD, ICU, ICCU, ruang operasi, persalinan, perawatan, serta pelayanan primer yang perlu tindakan gawat darurat," kata dia.
    
"Kita menggelar aksi damai hingga pukul 9.00 WIB agar dapat tetap memberikan pelayanan terbaik di masing-masing faskes," katanya.