Mahfud MD: Santri mengindonesiakan islam

id mahfud md santri, hari santri nasional

Mahfud MD: Santri mengindonesiakan islam

Mahfud MD (ANTARA)

...Islam menjadi nilai agung yang masuk dalam keseharian masyarakat Indonesia yang ramah, toleran, dan majemuk, ujarnya...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Guru Besar Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Prof Dr Mahfud MD berpendapat bahwa peran santri sangat besar dalam mengindonesiakan Islam sejak dulu hingga sekarang.

"Metode (manhaj) dakwah para santri sejak dulu sampai sekarang adalah mengindonesiakan Islam," ujarnya saat berbicara dalam peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Konsulat Jenderal RI di Melbourne, Australia, Sabtu (22/10).

Menurut dia, Islam menjadi nilai agung yang masuk dalam keseharian masyarakat Indonesia yang ramah, toleran, dan majemuk.

"Kalau Islam sudah menjadi bagian dari keindonesiaan, maka tidak perlu lagi ada upaya mengislamkan Indonesia lewat jalur hukum publik," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu dalam surat elektronik yang diterima Antara di Jakarta, Minggu.

Dengan mengutip dalil-dalil keagamaan, sejarah bangsa, dan kaitannya dengan hidup berbangsa dan bernegara, dia menegaskan bahwa dalam pandangan para kiai, Pancasila tidak bertentangan dengan Islam.

"Upaya membenturkan keduanya, seperti yang belakangan ini sering disuarakan pihak-pihak tertentu, akan mengalami kegagalan. Selama dua sayap moderat penjaga bangsa, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, kompak mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) maka demokrasi di Tanah Air akan terjaga dengan baik," ujar Mahfud di depan ratusan masyarakat Indonesia dalam acara bertemakan "Kontribusi Santri dan Mahasiswa di Luar Negeri untuk membangun Indonesia yang Adil dan Beradab" itu.

Mahfud mengingatkan kembali bahwa umat Islam telah terikat pada perjanjian luhur (mitsaqan ghalidza) untuk mendirikan negara kebangsaan, bukan negara Islam.

Oleh sebab itu, pengurus teras Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) itu mendorong para santri di Tanah Air dan di manca negara harus terus menjaga kemajemukan bangsa.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI untuk Victoria dan Tasmania Dewi Savitri Wahab mengapresiasi acara yang digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama Australia-Selandia Baru tersebut.

"Terima kasih atas inisiasi Nahdlatul Ulama yang telah menyelenggarakan acara ini, mengingat sejarah bangsa kita bahwa ulama dan santri telah berperan dalam mewujudkan dan mengawal kemerdekaan Indonesia. Terlebih di Melbourne ada gerakan separatis Papua Merdeka, maka dengan momentum HSN ini, mari seluruh masyarakat Indonesia di Melbourne menjaga semangat nasionalisme," ujarnya.

Acara dilanjutkan dengan Zikir dan selawat Nariyah yang dipimpin oleh Prof Dr KH Nadirsyah Hosen selaku Rais Syuriah PCINU Australia-Selandia Baru yang juga dosen senior di Fakultas Hukum, Universitas Monash tersebut. (Ant)